.
.
.
.
"L-Len!" Seru seorang wanita berambut tosca panjang memanggil namaku, aku melangkah menuju ke arahnya kenapa harus wanita ini menjadi target mereka kenapa bukan aku. "Onee-chan."ucapku dengan nada bergetar berusaha menahan tangisku
"K-kemarilah.. ada s-suatu hal... yang.. ha-harus aku beritahukan padamu.." ucapnya lemah karena tubuhnya terluka parah sehingga baju yang ia kenakan kini ternodai darah miliknya. "T-tidak... aku tidak mau.. " seruku menggelengkan kepala berusaha untuk tidak menahan tangis
"L.. Len..! Onee mohon.." pintanya sambil mengenggam tanganku yang kala itu masih begitu mungil, yah.. itu aku.. saat aku berusia 4 tahun.
"Onee.. maafin Len.. seharusnya.. Len yang di incar bukan Onee.." ucapku menuduk sedih
"Itu sudah menjadi tugasku Len.." bisiknya lemah
"Tidak...." teriakku pelan sambil memejamkan mataku yang merah
"Onee bukanlah hewan ternak yang di katakan oleh mereka.." seruku sambil menatap para petinggi vampire dengan wajahku yang dingin seolah menanti kematiaan mereka. "Len.. jangan.." cegahnya
"Onee.. tidak.. mau.. m-menjadi seperti orang itu.."
Aku menatapnya kembali. "Kenapa onee mereka pantas menerima nya.."
Dia menghelang nafas, nafasnya terputus-putus tangannya replex memengang tanganku.. "Len.. berjanjilah.. jangan pernah melakukan sesuatu membahayakan dirimu.."
"Tapi.."
"Len..."
"Baikalah.. Len janji Onee.."
Dia tersenyum lemah sambil menatapku sayang, aku khawatir dengan keadaannya sekarang tapi mereka belum datang.
"Onee..-"
"Sayangnya Onee tidak bisa melihatmu tumbuh dewasa dan juga adikku Rin.." bisiknya sedu
.
.
.
Tunggu.. apa katanya kenapa Miku-nee berkata begitu dan siapa yang di maksud olehnya. Rin..
"D.. dia begitu mirip denganmu.. Len.."ucapnya lemah
"Adik kecilku yang manis... berbeda dengan kedua adikku yang slalu mendapatkan...- Ukhh..!!"ucapnya terputus karena dia batuk dan itu membuatku panik "Miku-nee" seruku panik
"Aku.. baik-baik saja.. Len.." balasnya
"T-tapi Onee.. sudah kehilangan banyak darah.."
Aroma darahnya memenuhi udara sekitar kami dan vampire yang lain bisa menciumnya. "Len..." bisiknya lemah membuatku menengok ke arahnya.. "Ya."balasku
"M.. maukah kau.. berjanji.." ucapnya
"Maksud onee.." tanyaku tak mengerti
"Aku.. ingin.. kau berjanji.. untuk menjaga keluargaku dan adik kecilku.?"jawabnya lemah
Tunggu.. buat apa aku melindungi para manusia rendahan itu. Apa lagi melindungi keluarga Miku-nee. Aku menggigit bibir bawah dengan keras sambil berseru marah.. "Buat apa?" Tanyaku marah
"Buat apa aku melindungi mereka.. setelah membuangmu onee-chan.." balasku kesal
"Apa lagi orang yang bernama Rin. Itu sebenarnya siapa dia onee.." tanyaku sambil mengenggam kuat tangan Miku-nee yang semakin dingin.. shit, di mana para tabib saat di butuhkan.. shimatta.
"Aku.. tau.. kau.. marah.. pada.. mereka.., tapi.. mereka tetap keluargaku.. Len.."sautnya lemas
Tangannya bergerak mengelus pipiku yang dingin, aku menutup mata untuk menikmati elusan itu walau aku tau itu adalah elusan terakhir.
"... Rin"bisiknya
"Adalah..."
Miku-nee, menyuruhku mendekatinya berbisik sesuatu membuatku melebarkan mata. Ini tidak mungkin "Onee.. itukan.."
Dia mengangguk lemah.. "tolong.. jangan.. dia.."
Miku-nee.. menutup mata sambil tersenyum lembut.. "... misiku sudah selasai.."
Apa katannya misi.. maksudnya apa.. dia kembali menatapku sorot mata aqua miliknya kini kosong
Dia berkata.. "... Aku menyanyangimu.. Len.."Setelah mengatakan itu.. Miku-nee menarik nafas sangat panjang dan menghembuskannya sangat perlahan. Nafas hangatnya menerpa wajahku dan dia berhenti bernafas..
.
.
Tik
.
.
Tidak....
.
.
Ini.. tidak mungkin kan...
.
Ku pegang tanganya entah kenapa begitu dingin, mataku terbelalak ku coba memanggil namanya namun dia tak kunjung bangun.
"Onee.."
"..."
"Onee-chaan..."
"..."
"Hiks... jangan bercanda.. ayo bangun.."
Aku segera mengecek jantung miliknya dan tidak menemukan tanda-tanda kehidupan di sana, Air mataku tumpah begitu saja saat orang yang ku sayangi pergi meninggalkanku..
"TIDAAKKKK......"teriakku sambil memeluk tubuh miku-nee yang kini menjadi kaku
"MIKUUU-NEEE.. hiks.." teriakku dengan di iringi kekuataanku yang menghancurkan area sekitar kami..
Aku menuduk kepala sambil tetap memeluk jasad Miku-nee.. "aku bersumpah.." bisikku pelan
Air mata milikku tumpah begitu saja sambil menatap langit yang mendung.. "Aku akan menghancurkan orang-orang yang menyakitimu dan juga adik kecilmu.." sumpahku
.
.
.
.
Gomen kalau gaje...? T^T
Karena saya author baru.. perkenalkan... \('0' '0')/Tolong vote dan komenya minna ^^)/
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise, Vampire Prince [END] ✔
VampiriLen Kagamine seorang pangeran vampir, yang mendapat tugas rahasia dari mendiang sang kakak perempuanya? Mampukah Len menjalankan tugasnya atau memilih mengabaikan tugasnya dan melihat dunia yang di mana dia lindungi musnah.