.
.
.
Chapter 12"Kenapa Len..!!?"tanya Tei sambil terisak membuat Len menatapnya datar.
"Kenapa kau menyukainya ketimbang diriku yang slalu dekat denganmu.."lanjut Tei lagi memandang Rin benci sekaligus marah.
"Apa speasial darinnya.."sambungnya kesal.
"Kau tanya kenapa!!"jawab Len dingin memandang Tei kesal dan marah."Karena aku tidak suka sifatmu itu, dan kau tidak suka saat aku dekat dengan perempuan tapi kau.."jeda Len menghelang nafas sesaat lalu berkata. "Kau tega membunuh orang-orang yang tidak bersalah karena mereka dekat denganku..!!"lanjut Len mengepal tangannya.
"Tapi Rin-chan berbeda.."sambungnya
"Apa!?"kata Tei
"Rin adalah orang yang kubutuhkan selama ini.. dan kau tidak memiliki apa yang dia miliki.."kata Len
"Kau bercandakan Len.."ucap Tei
"Kau pikir aku bercanda.."sambung Len
"HAHAHAHAHA...."tawa Tei mengema membuat Rin takut mendengarnya, karena tubuhnya terluka saat Gadis berambut abu-abu menyiksanya berapa menit lalu sebelum Len tiba.
"Tak akan ku biarkan gadis itu memilikimu Len.."kata Tei padannnya? Len menyepit mata apa yang akan di lakukan pada Rin nantinnya.
Seketika mata milik Len terbelalak.
.
.
.
"Tidaaak.. Rin!!"teriakku pada gadis berambut pirang itu yang kini di siksa oleh, gadis berambut abu-abu itu.
"Hahaha.. ini akibatnya bilang dia dekat denganmu.."tawa Tei di atas sana menghunuskan pisau kecilnya tangan kecil Rin. "Kyaa.."teriak Rin saat pisau itu mengores lenganya sampai berdarah.
Tei menatapnya lalu tertawa lagi, lalu menarik mencengkram leher Rin dengan kasar lalu memaki Rin dengan kasar.
"Manusia hina sepertimu harusnya musnah, mengapa kau mengambil Len-sama dariku.."bentak Tei padannya
Rin kesusahan bernafas saat gadis itu mencekiknya dengan kuat, dia meronta kehabisaan nafas.
"Apa yang kau lakukan padannya sialan.."maki Len padannya berlari menuju bangunan
"Jangan mendekat atau Gadis bodoh ini akan ku lempar kebawah.."ancam Tei
"Brengsek.."umpat Len
Len berpikir untuk membebaskan Rin dari, Gadis yandere itu namun sedektik berikutnya Len menghelang nafas.
"Rin tutup matamu dan jangan dengerkan suara apa pun.."perintah Len pada Rin yang mendengarnya, Rin mengangguk pelan mendengarnya. "Kau membuatku muak Tei."ucap Len menutup mata dan membuka mata nnya lagi, dan terlihat mata warna merah darah disana. Tak lupa hawa dingin menyelimutinnya. "Kau berani membuatku marah.."lanjut.
"..." Tei terdiam mendengar ucapan orang disukainya itu, tubuhnya bergetar saat hawa pembunuh keluar dari tubuh pemuda bersurai pirang itu.
Len mendengarnya mengumpat menatap ke arah bangunan itu, menghentikan langkahnya.
Tak lama kedua nya bertarung...
.
.
Len memandang Tei dengan pembunuh dengan tubuh penuh luka disekujur tubuhnya, sementara gadis yang di tatap hanya meringis menahan sakit saat pemuda itu menyerangnya. "Aku sudah bilang bukan.."kata Len dingin menacapkan satu pedang ke tubuh Tei.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise, Vampire Prince [END] ✔
VampirLen Kagamine seorang pangeran vampir, yang mendapat tugas rahasia dari mendiang sang kakak perempuanya? Mampukah Len menjalankan tugasnya atau memilih mengabaikan tugasnya dan melihat dunia yang di mana dia lindungi musnah.