Prolog

4.6K 204 1
                                    

"Apa yang harus kita lakukan?" ucap seorang gadis berambut hijau tozka kepada teman-temannya.

"Kalau kalian berniat meninggalkan adikku lebih baik segeralah pergi sebelum aku menebas kepala kalian." ujar seorang gadis bermata merah kepada teman-temannya dengan tatapan sarat akan kemarahan.

"Aku tidak akan meninggalkannya walaupun menghadapi kematian sekalipun." jawab seorang laki-laki berambut perak seraya mengelus rambut putih seorang gadis yang tak sadarkan diri di dekapan gadis bermata merah itu.

"Apa yang membuatmu berfikir kami akan meninggalkan adikmu?" ucap seorang gadis dengan pedang es di tangannya. Menatap marah kepada gadis bermata merah itu.

"Ingatlah. Tidak akan ada satu pun dari kita yang akan ditinggalkan." lanjut laki-laki yang duduk di sebelah gadis dengan mata coklat hazel itu. Ia menarik gadis yang merupakan adiknya ke pelukannya. Menenangkannya.

"Itu benar!" seru laki-laki lain di samping gadis berpedang es.

"Tenanglah. Kita pasti menemukan jalan keluar." ujar seorang laki-laki dengan mata ungu kehitaman kepada gadis dengan mata merah.

"Kita akan menyingkirkan tanda terkutuk itu dari adikmu. Pasti." tegas gadis yang ikut duduk di samping gadis itu.

"Tidak akan sempat." sahutnya.

"Tubuh ini memang tidak akan bertahan. Tapi ingatan, kenangan, dan semua perasaan kita akan tetap abadi di dalam crystal." lanjut laki-laki lain dengan mata abu-abu yang menenangkan.

"Maksudmu, meninggalkan.tubuh ini. Dengan semua yang telah kita lalui. Membiarkannya hidup dengan menanggung rasa sakit."

"Ya."

"Apa yang kau katakan ha!"

"Dia gadis yang kuat. Dia akan bertahan. Pasti."

"Bagaimana jika kita tidak akan berjumpa?"

"Tidak. Tidak. Kita pasti akan bertemu, karena perasaan kita saling terhubung satu sama lain." jawab gadis dengan rambut hijaunya.

"Sampai saat itu tiba mungkin kita tidak akan saling mengenal. Tapi setelah kita mendapatkan kembali ingatan kita, kita pasti akan kembali seperti sekarang."

"Dan pada saat itulah kita akan menghancurkan orang yang telah memisahkan kita seperti ini."

"Baiklah. Jika itu bisa membuatku kembali bertemu dengan adikku dan kalian. Aku ingin mendapat kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya."

"Kita akan bertemu lagi."

"Meskipun itu akan sangat lama."

"Tapi kepercayaan kita tidak akan goyah."

"Karena persahabatan kita lebih kuat dari perpisahan ini."

"Karena perasaan kita saling terhubung."

"Karena kasih sayang di antara kita akan menjadi jalannya."

"Cinta di antara kita akan menunjukkan arahnya."

"Cinta itu mengalahkan semua pengetahuan. Kau tahu itukan."

"Kebersamaan kita ini akan terus terkenang bersama dengan aliran waktu."

"Dan bila takdir tidak mengijinkannya. Maka kita akan berusaha sampai takdir mengijinkannya."

"Benar."

***

"Tunggulah aku, adikku. Kakakmu ini akan mengangkat kutukanmu. Segera, setelah kita kembali berjumpa. Dan semua akan kembali seperti sekarang"

Crystal Series 1: The Legend of Ten Crystals✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang