9. Another World

740 41 21
                                    

Author's Pov

Siang hari di kediaman keluarga Chao, China.

"Apa!"

Akame bergegas berlari ke lantai bawah, tempat asal suara teriakan itu. Ia mengacuhkan Alvin yang masih terbengong di dalam kamarnya.

Mengingat tentang Alvin, membuat Akame kembali bersemu. Dengan cepat ia mengenyahkan bayangan itu dan kembali memasang wajah datarnya.

"Ada apa?" tanya Akame setelah ia sampai di ruang keluarga Chao.

"Akame? Kau baik-baik saja?" tanya Alice tanpa ada seinchipun raut khawatir di wajahnya.

"Ya. Di mana Xian? Dan kenapa tadi ada yang berteriak?" balas Akame tak kalah dingin.

"Xian bertemu dengan seseorang tadi. Dia terkejut dan berteriak, mungkin."

"Oh. Di mana mereka sekarang?"

"Di kamar Xian. Dia memintaku untuk memanggilmu dan Alvin tadi. Di mana dia?"

"Dia akan datang nanti. Ayo pergi."

"Terserah."

Akame dan Alice berjalan menuju kamar Xian di lantai dua. Dekat dengan kamar mereka juga.

Tok!

Tok!

Tok!

"Masuklah. Pintunya tak terkunci." ujar Xian dari dalam kamar.

Akame dan Alice langsung masuk ke dalam. Tak lupa pula mereka menutup pintu. Begitu masuk ke dalam, Akame sedikit terkejut.

Manik merahnya sedikit melebar saat mendapati seorang lelaki asing tengah berdiri membelakanginya. Ia memiliki tubuh tinggi dan besar dengan rambut dark purple yang aneh.

"Kau." ujar Akame dingin.

Lelaki itu berbalik dan menatap Akame dan Alice yang baru datang. Sebuah senyuman langka terukir di wajah dingin Alice, dan di detik berikutnya kembali menjadi dingin. Hal itu tak lolos dari penglihatan lelaki tadi. Ia ikut menyunggingkan senyum namun tak bertahan lama.

"Oh, perkenalkan, aku Antonio Dumsell. Just call me Anton. And you?" ujar lelaki tadi yang tak lain adalah Anton.

"Akame Kurohana." jawab Akame seraya mengulurkan tangan yang langsung dibalas oleh Anton.

Suara derap kaki terdengar dari luar kamar, disusul dengan terbukanya pintu kamar Xian. Alvin masuk tanpa permisi. Manik dark brownnya menyipit saat kepalanya telah memasuki wilayah kamar.

Alvin terbelalak saat menyadari Akame dan seorang lelaki asibg tengah saling bergandengan tangan- itu dari sisi Alvin.

Dengan langkah cepat penuh amarah Alvin berjalan ke arah Akame melewati Alice yang diam saja di ambang pintu. Alvin segera menarik tangan Akame dan Anton agar terpisah. Membuat Akame dan Anton sedikit tersentak.

"Siapa kau? Apa yang kau lakukan padanya? Kenapa kau memegang tangannya?" tanya Alvin menggebu-gebu.

"Memegang tangan? Sorry, yang benar adalah berjabat tangan untuk berkenalan." jawab Anton tenang seraya menarik tangannya dari Alvin.

Merasa belum puas dengan jawaban Anton, Alvin menatap Akame. Tatapannya seakan berkata 'Apa itu benar?'.

"Itu benar Alvin." sahut Akame malas.

"Benarkah?" ujar Alvin ragu.

"Kau bisa menanyakannya pada Xian dan Alice. Hhh." ujar Anton malas dan duduk di samping Xian yang hanya tersenyum geli.

Crystal Series 1: The Legend of Ten Crystals✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang