8. Go

826 38 10
                                    

Warning! Adegan 16+ mohon pengertiannya. Bagi yang belum cukup umur jangan membaca. Udah diingetin ya. Happy reading.

******


Author's Pov
Di sebuah asrama sekolah, Paris.

Di sebuah lorong sekolah, terlihat seorang gadis tengah berlari menyusuri lorong asrama. Ia tak memperdulikan tatapan siswi lain di sepanjang koridor.

Kakinya yang lincah terus bergerak semakin cepat. Sesekali ia harus meminta maaf karena telah menabrak seseorang di depannya.

Gadis itu kian mempercepat langkahnya saat mata hazelnya menangkap bayangan tempat yang ia tuju. Gadis itu kini bahkan melompat-lompat. Membuat rambut brunette sepunggungnya bergerak ke kiri dan ke kanan.

Seorang gadis menghentikan aksinya. Ia menarik tangannya ke pinggir koridor.

"Angel apakah kau belum kapok?"

"Kapok? Kenapa?" tanya gadis yang dipanggil Angel itu dengan tatapan polos.

"Kau akan dimarahi oleh senior, lagi."

"Tak masalah. Sekarang ini aku sedang buru-buru." jawab gadis itu seraya berlari kembali.

Gadis bernama Angel itu kembali berlari lebih kencang. Ia tak menghiraukan peringatan temannya. Ya, Angelina Voltaire adalah nama lengkapnya.

Ia terkenal di sekolahnya sebab sifat pembangkangnya yang kelewat batas. Bahkan guru-guru konseling sudah bosan menasehatinya. Angel bukanlah anak nakal, hanya saja ia sulit untuk mengikuti suatu aturan yang menurutnya aneh. Seperti yang ia lakukan sekarang. Berlari di sepanjang koridor yang jelas-jelas dilarang.

Seorang gadis lain tiba-tiba menghentikan langkahnya. Gadis itu memakai pakaian seorang siswi. Tangannya ia tekuk di depan dada. Matanya menatap lekat ke arah Angel yang tertangkap basah di depannya.

"Mrs. Angelina! Sudah berapa kali ku katakan untuk tak berlari di koridor asrama! Apa kau ingin kembali ku hukum." ujanya kepada Angel.

"Ti-tidak. Tentu saja tidak. Lagipula aku kan tidak bersalah." sahut Angel yang mendapatkan tatapan tajam.

"Biar aku jelaskan padamu di ruang guru." ujar gadis itu seraya menarik tangan Angel.

"Tapi, aku tidak salah. Seseorang selamatkan aku!" teriak Angel yang kini menjadi bahan tertawaan para siswi lain.

***

Setelah sesi tanya-jawab antara Angel dan guru konselingnya usai. Angel bergegas pergi ke kelasnya. Tidak perlu ditanya lagi bagaimana akhirnya. Tentu saja sang guru lebih memilih melepaskan Angel daripada harus menderita sakit kepala.

Angel berhenti di kantin sekolah yang telah ramai. Ia datang tepat setelah bel istirahat berbunyi.

Dengan langkah santai, Angel menyusuri sudut-sudut kantin. Mencari keberadaan seseorang yang tengah ia cari. Mata hazelnya melebar tatkala menangkap sosok yang ia cari.

Di depannya seorang siswi lain terlihat tengah duduk santai di sebuah kursi. Tangan kirinya beberapa kali berusaha menyelipkan rambutnya yang hitam dengan beberapa helai-helai rambut coklat. Di tangannya tergenggam sebuah novel tebal. Matanya menatap intens ke arah lembaran-lembaran kertas putih di depannya.

Kulitnya putih lembut. Dari rona wajah dan tubuhnya, dapat ditebak bahwa ia adalah keturuan orang Asia Timur. Lebih tepatnya Negara Korea. Yoon Eun Hee namanya.

Crystal Series 1: The Legend of Ten Crystals✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang