WARNING!!! Akan ada cerita yang di-private karena ada unsur yang hanya diperuntukkan 18+
Cerita ini terinspirasi dari game otome Shall We Date?: Modern Cinderella.
Do Kyungsoo dimanfaatkan oleh orang tuanya dengan dijodohkan dengan beberapa wanita k...
Saatnya menutup bar, dan sebagian besar pelanggan sudah pergi.
"Kyung, bersihin meja itu dong." Minseok Hyung menunjuk meja yang berada di dekat panggung.
"Ye!" Aku sedang membereskan meja, saat Minseok Hyung kembali padaku.
"Hmm... Kayaknya, kamu mending selesai sekarang deh."
"Ah, wae? Aku masih bisa kerja kok, sekarang."
"Nanti, Chanyeol nunggu kamu lamaaaaa banget. Udahin aja kerja kamu, Kyung."
"Tapi, dapurnya kan masih kotor."
"Udah, udah. Kamu udah kerja dengan baik kok, hari ini. Makasih ya, karena kamu udah rajin kerjanya." Minseok Hyung berpikir sejenak. "Kayaknya, ada yang salah sama Chanyeol. Kamu hibur dia dulu, gih."
"Eoh... Gomawo, Minseok Hyung."
Aku pun keluar dari bar, dan menemukan Chanyeol menungguku sambil bersandar di dinding bar.
"Mianhae, kalo kamu udah nungguin aku."
"Loh?!? Kok, kamu cepet banget?!?"
"Eoh. Minseok Hyung nyuruh aku udahan kerja, supaya aku bisa ngobrol sama kamu."
"Arasseo... Aku gak enak nih, udah bikin dia kuatir sama aku."
"Ya udah. Kamu kan tinggal kerja keras aja di atas panggung dan bawa keuntungan lebih buat bar ini. Gitu aja kok repot?!?"
"Eoh, ne." Wajah Chanyeol mulai suram.
"Channie, wae geurae?"
"Kyungie..."
"Mwo?!?"
Chanyeol sepertinya bisa mengatasi dirinya sendiri, dan menatap mataku. Kilauan kuat di matanya saat dia melihat langsung ke arahku membuatku tersadar.
"Kamu musti ngomong sama namja yang udah manggil kamu sore ini."
"Mwoseunmariya?"
Namun, Chanyeol tidak menjawab pertanyaanku, malah dia menatapku dengan wajah yang serius. Tanpa mempedulikan aku yang kebingungan, dia pun mulai berbicara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu harus debut, Kyung. Kamu gak bakalan dapet kesempatan ini lagi, tau?"
"Kamu bener sih, Chan. Aku tau kesempatan kayak gini, gak bakalan dateng dua kali. Tapi,....aku gak mau ngelakuin ini semua sendirian! Kamu gak ngerti kan, apa maksud aku? Kita udah kerja keras sama-sama selama ini, Chan! Aku gak mau debut, kalo aku sendirian!!!"
Aku membiarkan semua emosiku keluar. Chanyeol hanya berdiri di sana, mendengarkan, tanpa mengatakan sepatah kata pun.
"Aku yakin kalo kita tetep kerja keras sama-sama, pasti bakalan ada kesempatan lain. Jebal, Chan. Jangan suruh aku buat ngelakuin semua ini sendirian!"
