WARNING!!! Akan ada cerita yang di-private karena ada unsur yang hanya diperuntukkan 18+
Cerita ini terinspirasi dari game otome Shall We Date?: Modern Cinderella.
Do Kyungsoo dimanfaatkan oleh orang tuanya dengan dijodohkan dengan beberapa wanita k...
Chanyeol membawaku berjalan ke atas panggung. "Kita bakalan buktiin ke pak Lee, kalo kita bisa..."
"Tapi, kalo nanti suaraku gak keluar gimana???"
"Hush! Kamu kan udah minum, tadi. Masa kamu bilang gak bisa terus??? Penonton gak bakalan kabur. Mereka pasti suka sama suara kamu. Aku aja suka, gimana yang lain???" Mata Chanyeol yang penuh keyakinan dan aspirasi, benar-benar masuk ke tubuhku.
"Channie..."
"Jadi,...? Kamu kan, udah ninggalin penonton sampe bengong dengan bernyanyi indah berkali-kali sebelumnya! Tentu saja, termasuk aku. Dan, kamu bisa lakuin saat ini juga kok. Aku yakin bahwa nyanyian kamu bisa menarik hati semua orang! Kamu bukan boneka Appa-mu. Tunjukin ke semua orang kalo kamu suka nyanyi, dan gimana kamu benar-benar hidup sesuai keinginan kamu."
"Channie..." Kata-kata Chanyeol bergema dalam hatiku.
Dia benar, aku harus menunjukkan pada Appa dan semua orang yang ada di sini kalau aku bisa. Aku harus menunjukkan pada mereka caraku memahami dan menikmati hidup.
"Arasseo!"
"Assa! Kkaja!"
Tanpa aku sadari, ternyata Eomma membawa Appa dari rumah sakit jiwa bersama dua petugas rumah sakit yang dalam posisi tangan terikat oleh baju pengikat. Aku bisa mendengarkan Eomma berkata sesuatu pada Appa.
"Kamu harus liat dia!"
"Buat apa, Hyo Jin-ah?" Appa masih tidak terima akan kenyataan. "Dia itu anak yang suka membuat orang tuanya malu!"
Eomma menampar Appa. "Kau yang tidak tahu malu!"
"Namja itu udah nyulik anak kita!"
"Fitnah yang tidak nyata! Paling tidak, sedikit saja kamu mendengarkan anak kita bernyanyi. Dia sudah berubah sejak dia kabur dari rumah. Dia menjadi namja yang lebih kuat dan dewasa. Aku yakin, itu karena dia telah bertemu dengan kekasihnya yang saat ini sedang menyetel piano untuknya. Jebal, yeobo! Dengarkanlah dia bernyanyi!"
Jebal, Appa!
Appa hanya bisa mendesah dan membuat muka yang masam. "Arasseo! Tapi, cuma sekali ini aja!"
Kamsahamnida, Appa!
Kami pun naik ke atas panggung. Chanyeol bersiap-siap di piano.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku pun mencoba duduk di atas kursi yang tinggi sambil memegang stand mic, walau sebenarnya aku tidak merasa nyaman di perutku.
Sabar, ya... Nanti, orangnya juga tau...
Chanyeol memainkan prelude lagunya di piano. Aku tersenyum, karena ini adalah lagu yang pernah aku nyanyikan di bar Minseok Hyung.
