WARNING!!! Akan ada cerita yang di-private karena ada unsur yang hanya diperuntukkan 18+
Cerita ini terinspirasi dari game otome Shall We Date?: Modern Cinderella.
Do Kyungsoo dimanfaatkan oleh orang tuanya dengan dijodohkan dengan beberapa wanita k...
Aku pergi ke rumah sakit, untuk menjenguk Appa beberapa hari kemudian bersama Chanyeol sambil membawa beberapa buah dalam keranjang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku dan Chanyeol bertanya pada resepsionis rumah sakit. "Sillyehamnida. Kamar Do Insung nomor berapa?"
"Sebentar, ya." Resepsionis sedang mencari nama Appa di buku daftar. "Kamarnya ada di nomor 502."
"Eoh. Kamsahamnida."
Aku dan Chanyeol membungkuk sebentar, lalu kami berdua pun berjalan menuju lift. Sesampainya di lift, aku berusaha bersandar di dinding lift sambil berpegangan di pegangan lift. Chanyeol mengelus punggungku sambil tersenyum.
"Gwechanna?"
"Eung."
Lima menit kemudian, kami pun sampai di lantai 5 dan menuju kamar nomor 502.
"Ah!" Chanyeol menemukannya. "Yeogieyo."
"Wah! Channie, daebak!"
Chanyeol membuka pintu kamarnya dan terlihat Appa yang menatap jendela dengan tatapan kosong. Aku dan Channie sedikit sedih melihat kondisi Appa, namun kami mulai masuk walau ragu-ragu.
"Hmph." Appa mendengus kesal. "Kalian ternyata berani menginjakkan kaki ke sini."
"Appa, aku seneng ketemu sama Appa." jelasku sambil terduduk di kursi di sisi tempat tidur Appa.
"Geurae. Apa kabar, nak Chanyeol?" Appa pun bertanya pada Channie yang berdiri di belakangku.
"Baik, Ahjussi." jawab Channie.
"Appa, Channie sudah resmi menjadi calon suamiku. 2 hari yang lalu, dia melamarku. Aku hanya ingin minta restu dari Appa."
"Geurae..."
"Maafin saya, kalo saya gak sempet ketemu Anda dengan benar waktu itu. Dan,..."
Perkataan Channie terpotong oleh Appa. "Saya gak butuh penjelasan kamu. Saya udah tahu siapa kamu, karena laporan detektif sewaan saya."
"Ah, geurojji..."
"Kamu mencoba menjadi seorang komposer, kan?"
"Ye..."
Tiba-tiba, Appa terdiam. Aku sedikit panik.
"Appa!"
"Aku dengar karena video yang di posting sama Eomma kamu di Youtube sama Instagram kalian terus ditelepon sama banyak agensi artis, benar?"
"Kenapa Appa tiba-tiba tanya gitu?"
"Eomma kamu yang bilang. Dan, Beliau juga udah nanganin semua itu."
"Geurae. Hajiman..." Dengan Appa yang sedang ada di hadapanku, aku merasa sangat gugup dan tidak bisa berpikir lurus.
Meski begitu, ada banyak hal yang ingin aku bicarakan pada Appa...
