Aku pun diajak ke taman yang berada di dekat dengan rumah makan tersebut. Chanyeol pun menghela nafas.
"Wah! Cuacanya lagi bagus, hari ini."
"Ya! Kamu ngajakin aku ke dapur, gak pa-pa tuh?!"
Chanyeol langsung menatapku dengan tatapan kosong. Namun, ia cepat menyadari dan bereaksi berlebihan dengan cara merentangkan tangannya lebar-lebar.
"Oh. Yang itu? Gwechannayo. Kamu gak usah pikirin. Minseok Hyung pernah bilang ke aku kalo kamu juga suka masak."
"Ish! Gak bisa gitu. Aku udah ngutang banyak sama kamu, jadi aku harus bayar. Kopi aja tadi kamu yang bayar. Aku juga udah berutang budi sama Junmyeon Hyung."
Kami melewati truk makanan tadi, saat dia berhenti dan membelikanku kopi.
"Kamu gak suka kopinya, ya?"
"Suka, sih..."
"Dahaeng-ida..." Chanyeol merasa lega mendengarkan aku berkata seperti itu.
Aku juga tau kali, kalo kopi itu paling enak dinikmati di bawah sinar mentari.
Namun, aku tidak ingin berbicara dengan Chanyeol tentang bagaimana rasanya kopi itu.
"Minum kopi dengan cuaca sebagus ini paling enak kalo dinikmati jika bersama seseorang, kan?"
Setelah mengatakan ini, dia menggigit sandwichnya lalu menenggak kopinya. Setelah menelan semuanya, ujung mulutnya tiba-tiba berbalik ke atas.
"Lagian, kalo makan bareng dengan seseorang rasa makanannya jadi lebih enak kan?"
"Eoh..."
"Arasseo."
Aku pun mengangkat gelas kertas ke mulutku, dan meneguk kopinya.
Hmm... Minum kopi yang enak sambil menikmati angin segar... Cukup untuk melupakan semua masalah...
Aku mulai mengerti sekarang. Dari sudut pandang Chanyeol, adalah hal yang wajar untuk menolong seseorang yang sedang kesusahan. Jadi, kopi ini gak punya maksud apa-apa.
"Ngomong-ngomong, kamu kok berani banget minta tolong aku buat ke dapur supaya kamu minta diajarin masak? Mana tadi, kamu gak bisa bayar kopinya lagi."
"Aku kan kerja sama Minseok Hyung di bar. Aku cuma pengen improve skill aku. Jadi, aku punya modal. Dan, tadi aku emang pengen beneran bayar. Tapi, aku gak tau kalo kartu kreditku diblokir."
"Kamu kok, kedengerannya kayak ibu rumah tangga ya."
"Apaan, sih?" Aku menepuk bahu Chanyeol dengan keras.
Nada bicaraku makin kasar, saat aku mengatakan hal itu padanya. Chanyeol mulai tersenyum padaku, saat dia melihat tingkahku.
"Kayaknya kamu kabur dari rumah itu, keputusan yang cukup berat deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
{1} MODERN CINDERELLA MAN (COMPLETED)
FanficWARNING!!! Akan ada cerita yang di-private karena ada unsur yang hanya diperuntukkan 18+ Cerita ini terinspirasi dari game otome Shall We Date?: Modern Cinderella. Do Kyungsoo dimanfaatkan oleh orang tuanya dengan dijodohkan dengan beberapa wanita k...