WARNING!!! Akan ada cerita yang di-private karena ada unsur yang hanya diperuntukkan 18+
Cerita ini terinspirasi dari game otome Shall We Date?: Modern Cinderella.
Do Kyungsoo dimanfaatkan oleh orang tuanya dengan dijodohkan dengan beberapa wanita k...
Setelah Chanyeol pergi, aku menutup wajahku dibalik bantal seperti yang aku lakukan semalam. Apa itu Channie lagi? Aku tahu jika aku tidak mau bertemu dengannya saat ini, saat aku diam-diam melihat pintu kamarku. Tapi, suara dibalik pintu itu adalah suara Minseok Hyung.
"Kyungsoo-ssi, gwechanna?"
"M-Minseok Hyung..." Aku menghapus air mataku dan membuka pintunya.
Aku keluar dari kamarku, dan terkejut melihat Chanyeol dan Minseok Hyung yang berdiri di depan pintu kamarku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"M-mwo? W-wae...?"
"Chanyeol pengen ngomong sama kamu, gak peduli apapun yang terjadi." Minseok Hyung mengatakannya dengan tegas.
"ANDWAE!!!"
"Kyung!" Aku mencoba berlari kembali ke dalam kamarku, namun Channie mencengkeram tanganku untuk menghentikan aku.
"Dengerin aku sebentar, jebal!"
"Fine! Tapi, lepasin tanganku."
Chanyeol melepaskan cengkeramannya. Matanya tetap tertuju padaku, dan aku tidak berdaya melawan tatapannya. Aku hanya bisa mengangguk setuju.
"Kamu udah benci nyanyi, Kyung?"
"Mwo?" Aku dilemparkan pertanyaannya yang tak terduga.
"Jebal, Kyung. Aku mau kamu jawab aku. Kamu udah benci nyanyi?"
"Aniya... Aku kemaren lagi linglung..."
"Jadi maksud kamu, kamu gak mungkin benci nyanyi kan?"
"Maldo andwae."
"Arasseo." lirihnya, sambil menarik tanganku.
"Ya...ya!!! Channie?!?"
"Ttarawa. Kita pergi ke suatu tempat. Sebentar aja kok, Kyung." Suaranya jadi halus. Kekesalan yang sebelumnya telah menghilang.
"Arasseo. Aku ikut kamu."
"Gomawo." Chanyeol tanpa sadar mencium pipiku.
Wajahku memerah, saat dia menciumku. Dia pun tersenyum melihatku menerima ajakannya.
Wae geurae? Kenapa dia malah cium aku dan seneng gak jelas gini, sih?!?
Aku bertanya-tanya mengapa dia sangat baik padaku, tapi aku tidak berani melakukannya.
"Eodiga?"
"Ttarawa, kecuali kalo kamu punya masalah soal itu..." Matanya terlihat khawatir.
Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum tipis saat melihat betapa cemasnya Chanyeol.
"Aniyo."
Chanyeol membawaku keluar dari kamar dan apartemen. Kami pun berjalan beriringan. Bahkan, ada seorang kakek tua di jalan yang menganggap kami seperti pasangan kekasih. Tanpa sadar, kami telah sampai ke sebuah taman yang berada di bagian selatan Central Edel. Ada beberapa pasangan kekasih dan keluarga dalam beberapa anggota, yang saat itu sedang menikmati sore mereka di taman.
