"Woww. Mommy, look...." Cassey menunjuk antusias taman kota yang terlihat warna warni dibawah mereka. Julie memegang erat tangan Cassey dan berpegangan pada Ethan yang menggendong Cassey.
"Hey relax, nothing happen with us, enjoy the trip...." Ethan tersenyun simpul.
"Nooo, we are too far from ground land, that man said we are 2.000 feet from earth." Julie panik, sedikit melihat kebawah dan langsung menutup matanya, lebih merapat ke Ethan yang tertawa geli.
"Hey, buka matanya, bagaimana kamu mau menikmati pemandangam dari atas kalau kamu menutup mata." Ethan merangkul bahu Julie, rasanya menyenangkan seperti ini.
"Ini belum terlalu tinggi karena Cassey terlalu kecil jika kita naik diatas 5.000 meter."
"Masih bisa tinggi lagi dari 2.000??" Ethan tertawa saat Julie menggeleng.
"Mommy, lihat awannya dekat sekali...." Cassey menunjuk gumpalan awan yang paling dekat dgn mereka, cassey berdiri di kursi yang ada di gondola, tetap aman dalam pelukan Ethan.
"Just relax mam, we are safe" ucap sang operator gondola. Julie membuka matanya dan mencoba menikmati perjalanan dengan balon udara diatas kota Milan.
Indah sekali melihat kota Milan dari atas, mereka melewati banyak tempat wisata yang telah mereka kunjungi selama 3 hari mereka berada di Milan.
"Itu taman simplon yang kemarin kita kunjungi, tadi kita sudah melewati Arco Della Pace, Hugo bilang sebentar lagi kita akan melewati danau Parco Delle cave" ucap Ethan memeluk pinggang Julie, mengecup pelipisnya. Julie menyenderkan kepalanya dibahu kokoh Ethan.
"Thank you for this wonderful vacation...." ucap Julie senang.
"Sekarang mungkin terlalu siang, tapi karena naik balon udara tidak bisa malam hari, jadi dari ketinggian 1.000 meter diatas tanah...." Julie menatap Ethan yang menghentikan ucapannya, menatap Julie dengan senyum manisnya.
"Happy New Year Julianne." ucap Ethan mencium bibir Julie lembut.
"Tahun terbaik karena aku memilikimu dan Cassey, kalian adalah terpenting dalam hidupku." Ethan memeluk Julie dan Cassey.
Julie menatap mata hijau kekuningan didepannya dengan jantung berdebar, meyakinkan dirinya sekali lagi untuk melabuhkan hatinya pada laki laki luar biasa tampan didepannya. Laki laki yang mampu mengabulkan impian putri kecilnya menaiki balon udara.
"Happy new year from 2.000 feet to you too Ethan." Julie melingkarkan kedua tangannya pada Ethan dan mencium pipi Ethan, tersenyum memperlihatkan kedua lesung pipi favorit Ethan.
"Are you happy sweety...." Julie bertanya pada Cassey yg masih asik menatap pemandangan didepannya
"Yess mom, lihat danau itu mom, besar sekali...." ucap Cassey menunjuk danau berwarna biru tenang. Hampir 2 jam mereka berada diudara dengan balon udara, menikmati kota Milan disore hari.
***
"Dia senang sekali...." Julie menatap Cassey yang tertidur dengan nyenyak diatas ranjangnya, menyelimuti Cassey yang bahkan belum berganti jumpsuit yang dia pakai sejak siang.
"Aku senang jika kalian menyukainya." Ethan menggenggam tangan Julie, menciumnya. Mereka saling berpandangan, menyelami kedalaman mata mereka, mencari jawaban atas rasa yang telah mereka rasakan sejak awal bertemu.
Julie dan Ethan saling memejamkan matanya saat dua bibir itu menyatu, ada rasa berdebar yang sangat nyata dihati masing-masing.
Ethan menggendong Julie dan membawa kekamarnya, ada perasaan tak tertahankan saat Ethan menatap mata biru hangat yang bersinar saat menatapnya, Ethan sudah tidak bisa lagi menahannya.
Ethan merebahkan Julie diatas ranjangnya, mengagumi wajah bidadari yang bersemu merah diwajahnya, rambut coklat madu tergerai dibantalnya, bibir merah kecil yang digigit pemiliknya, mata lebar yang indah, lesung pipi yang dia suka, semuanya coba Ethan simpan dalam hati dan ingatannya.
"Kamu cantik sekali Julie..." Ethan membelai pipi Julie perlahan, membelai dagu lancip dan bibir indahnya.
Ethan membaringkan tubuhnya disamping Julie, memeluk erat pinggang kecil Julie dan mulai mencium bibir hangat Julie perlahan.... memejamkan mata menikmati rasa Julie yang indah.
Ethan melepas ciuman panjang itu, terengah dengan nafas memburu, seperti wanita dibawahnya. Cantik sekali....
"May I own you tonight Julie?" Suara serak Ethan membuat tubuh Julie yang memanas dan mendamba meremang. Julie mencoba bernafas dan mata berkabutnya menatap kilat gairah dalam mata Ethan.
Julie mengangguk dan menyentuhkan tangannya di pipi Ethan, mengelus dagu laki laki itu.
"Own me Ethan..." suara lirih Julie menambah hasrat Ethan makin besar. Kembali mencium Julie penuh damba, biarkan malam ini menjadi kisah mereka berdua.
Penantian Ethan selama ini telah berakhir, wanita ini, wanita yang mempertaruhkan nyawanya demi anak yang dikandungnya, sedikit demi sedikit telah memiliki hatinya.
Wanita yang hampir 6 tahun ini dia perhatikan dari jauh, wanita yang telah merawat anaknya...
Casandra, the Green Valley...
Seorang bayi cantik hasil dari inseminasi buatan miliknya.
Entah apa yang ada dipikiran Ethan saat dia masih menjadi kepala laboratorium rumah sakit saat Julie mendaftarkan diri untuk hamil dari bank sperma, menukar hasil inseminasi yang gagal itu dengan miliknya, mengulang proses itu kembali hingga berhasil.
Wanita mandiri yang hidup sendirian, membuat Ethan ingin sekali mengenalnya, dan makin lama Ethan makin jatuh hati pada pesonanya.
Berapa kali nafas Ethan seakan tercekik saat menunggui Julie di kamar ICU. Masa kehamilan Julie yang sangat rentan, mengalami PPCM diusia kehamilan 4 bulan dan koma selama 7 hari, saat Ethan ingin menyerah dan menggugurkan kehamilan Julie saat kondisi Julie melemah, wanita itu menggelengkan wajahnya tidak setuju pada dr. Claire.
Ethan membelai pipi Julie yang tertidur dipelukannya, mencium kening wanita itu dengan sayang. Ethan berjanji secepatnya akan menceritakan tentang dirinya dan Cassey, semoga Julie tidak membencinya.
Ethan berdiri memakai pakaiannya, mengambil Cassey yang masih tertidur lelap dan merebahkannya disamping Julie. Menyelimuti Cassey dengan selimut yang dibawanya, merebahkan diri disamping cassey, memeluk dua wanita prioritasnya.
Tersenyum bahagia bisa merengkuh mereka dari dekat.
.
.
.Wattpad, shortstory, December,15,2017
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine (Completed)
Cerita PendekKamu orang asing bagiku Kamu datang bagaikan hangat matahari yang tidak bisa aku hentikan Mengumbar kata bahwa kami adalah milikmu...