4

1.1K 120 7
                                    

Dara's POV

Aku sudah merasa bahwa dia bukanlah orang biasa. Yah, aku tau dia memang bukan orang biasa. Dia bahkan pernah masuk ke dalam majalah Forbs! Aku tau semua itu setelah melakukan observasi secara tidak sengaja karena salah satu tugas kuliahku.

Maksudku, dia ternyata orang yang cukup unik. Dia pantang menyerah. Untuk ukuran seorang pebisnis sekelas dirinya, dia pasti sudah banyak mengorbankan waktunya yang berharga hanya untuk bertemu denganku setiap harinya. Dia pasti anak yang sangat berbakti.

Padahal aku sudah merasa merencanakan semuanya secara benar. Menyetujui perkenalan selama satu bulan, memperlakukannya dengan dingin juga masuk ke dalam daftar rencanaku. Kemudian, saat masa perkenalan berakhir aku akan tetap menolaknya.

Tapi sepertinya dia sudah bisa membaca semuanya dan satu bulan ke depan akan menjadi satu bulan yang sangat panjang bagiku. Aku tidak bisa memprediksi apa saja yang akan dilakukannya. Apa itu yang disebut sebagai mental pebisnis? Dia melakukan apapun dengan serius.

Dia melakukan hal-hal aneh seperti yang ada di dalam drama. Aku tidak begitu mengikuti drama di televisi, aku bukan tipe orang yang senang berdiam diri seharian menonton drama. Aku hanya tau potongan cerita itu dari teman-temanku yang setiap hari membicarakannya.

Di hari pertama, dia menjemputku dan memperkenalkan dirinya sebagai calon tunanganku pada teman-temanku dan Donghae ada di sana! Dia juga membawa dua bodyguard sebagai pengawalnya, membawa lamborghini yang menarik perhatian semua orang kala itu. Lalu dia membawaku ke sebuah Aula restoran yang disulap layaknya sebuah restoran bintang lima.

Dia juga selalu menjemputku di depan pintu kelas. Seperti hari ini. Ini memalukan!

Dalam satu minggu dia sudah membawa tiga buah lamborgini yang berbeda saat menjemputku! Apa dia sedang menunjukkan betapa kayanya dia? Apa dia pikir bahwa aku akan berubah pikiran karena hal seperti ini?

"Kenapa kau selalu menjemputku disini?" protesku pelan agar tidak terdengar orang disekitarku. Lelaki ini terlalu mencolok!

"Agar kau tau kalau aku datang menjemputmu" jawabnya santai.

"Kenapa tidak di depan gerbang kampus saja?"

"Bagaimana kalau kau tidak melewati gerbang utama?"

"Kau tinggal memberitahuku!"

"Memberitahumu dengan burung merpati? Atau tukang pos?"

Ah! Benar juga. Aku tidak memberikannya nomor teleponku.

"Menyebalkan!" kataku lalu berjalan mendahuluinya.

"Hey, Baby! You mad?" tanyanya dengan suara lantang lalu menyusulku dan merangkul pundakku.

Astaga! Dia sedang menggodaku sekarang? Aku akan menghajarnya!

***

Donghae menatap punggung sahabatnya yang sedang pergi bersama 'calon' tunangannya itu.

"Apa benar mereka akan bertunangan?" tanya Donghae pada Bom yang juga masih menatap punggung kedua orang itu.

"Kenapa? Kau cemburu?" sindir Bom.

"Tidak. Tentu saja tidak. Aku akan senang kalau seandainya berita itu benar"

"Oh. Kalau begitu bersenang hatilah, kemungkinan bulan depan sahabat kecilmu itu akan segera bertunangan" katanya lagi masih dengan nada sarkatis.

"Bulan depan?" Donghae terdengar agak terkejut.

"Ya. Bulan depan. Bersiaplah. Sepertinya kau perlu mencari pakaian seperti suit atau semacamnya. Kau tau, 'kan Kwon Jiyong itu siapa?"

Little SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang