17

1.2K 129 17
                                    

Dara's POV

Aku menyesal baru mengingatmu sekarang, Ji. Aku tidak percaya aku bisa melupakan cinta pertamaku dengan begitu mudahnya. Aku bahkan sempat berpikir bahwa Donghae lah cinta pertamaku.

Seandainya kita tidak mengulang kejadian itu, mungkin saja selamanya aku tidak akan mengingatmu.

Aku berjanji akan mengganti minumanmu, bukan? Meski masih samar dalam ingatanku, aku yakin itu adalah dirimu. Aku hanya memiliki satu cinta pertama. Aku yakin kau itu adalah kau, Jiyong! Aku sangat yakin kali ini.

Sudah berapa lama aku menyia-nyiakan kesempatan ini? Pantas saja selama ini hatiku tidak bisa benar-benar berkata tidak padanya. Selalu saja ada alasan untukku menerima Jiyong pada akhirnya.

Maafkan aku, Ji.

"...Kau mengerikan, Dara!" seru Bom. Setidaknya hanya itu potongan kalimatnya yang aku dengar.

"Ini lebih mengerikan dari biasanya. Aku tetap tidak akan pernah mau terbiasa dengan kau yang menjadi pendiam seperti ini! Kau tidak mendengarkanku?"
"Aigoo.. Aku harap tidak akan terjadi hal yang buruk. Melihat dari ekspresimu sepertinya ini bukanlah hal yang bagus" lanjut Bommie berceloteh.

"Kau mau makan siang disini atau bersama Jiyong?" tanyanya.

Ding!

"Mau makan siang bersamaku?"–Jiyong.

Pesan Jiyong masuk tepat saat mulut Bommie tertutup.

"Tepat waktu sekali. Apa dia sudah ada di depan apartemenku?" tanya Bommie lagi.

"Aku sudah didepan. Turunlah"—Jiyong

Aku menatap wajah Bommie yang nampaknya terganggu itu.

"Aku seperti berteman dengan seekor ikan. Kau sudah lupa caranya berbicara?" sindirnya.

Aku hanya tersenyum menanggapinya sambil mengemasi barang-barangku.

"Cepat pergi sana. Emosiku naik setiap kali kau datang ke apartemenku" omelnya lagi sambil mengusirku dengan gayanya yang lucu menurutku.

***

Dara menjadi begitu pendiam sejak ingatannya kembali. Dia belum sempat mengatakannya pada Jiyong. Belum menemukan cara untuk memberitahukannya pada Jiyong lebih tepatnya.

"Dia mungkin akan menganggapku bercanda atau menganggapku hanya mempermainkannya jika aku hanya mengatakan bahwa aku sudah mulai mengingatnya atau mungkin dia mengira bahwa aku hanya ingin secepatnya menikah dengannya? Ya, memang itu adalah keinginanku saat ini, tapi..." batin Dara.

"Kau memikirkan apa?" tanya Jiyong sambil fokus pada jalanan.

"tidak. bukan apa-apa" sahut Dara sedikit tersentak namun mencoba menjaga ekspresinya.

"kita akan makan siang bersama Chaerin nanti"

"siapa?"

"Chaerin. bukankah aku sudah mengenalkannya padamu?" kata Jiyong lagi.

Dara mencoba mengingat-ingat siapa Chaerin yang Jiyong maksudkan.

"kau mungkin tidak mengingatnya. Ya, waktu itu kau tidak begitu tertarik saat aku akan mengenalkanmu pada teman-temanku" ucap Jiyong lagi.

Deg!

"benar. Aku memang tidak tertarik sama sekali saat itu" pikir Dara merasa bersalah.

"Chaerin akan tinggal di Korea selama beberapa hari. Jadi, kita akan makan siang bersamanya untuk beberapa hari ini" jelas Jiyong lalu menoleh pada Dara sekilas. "kau tidak keberatan, 'kan?" tanya Jiyong lagi.

Little SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang