16

1.1K 117 9
                                    

Dara's POV

Nice day....
Nice weather....
Monday, please be my day...

"Dara-ya... Jiyong sudah sampai!" teriakan eomma dari dapur terdengar hingga ke kamarku. Eomma semangat sekali hari ini.

"Noona!" sekarang giliran Cheondung. Ada apa dengan orang-orang hari ini? Kenapa semuanya meneriakiku?

"Iya. Sebentar!" sahutku kesal. Membuat moodku berantakan saja.

Aku menuruni anak tangga dengan agak terburu-buru menuju meja makan.

"Kau sarapan di rumah?" tanya eomma saat melihatku duduk di hadapan Cheondung membuatku bingung.

"Wae?" tanyaku sambil menatap isi meja. Hanya ada dua piring disini. Aku menatap eomma dan Cheondung bergantian. Mereka hanya menatapku dengan tatapan 'bukannya kau biasanya makan diluar?'

"Kita sarapan diluar saja. Aku harus ke kantor lebih awal hari ini" sahut Jiyong yang tiba-tiba ada di belakangku.

"Kenapa? Aku lapar..." rengekku.

"Sarapan di ruanganku saja" paksanya lalu mengangkat telepon yang sedari tadi terus saja berdering tanpa henti.

"Baiklah. Eomma, aku berangkat dulu" pamitku.

Sementara Jiyong yang masih sibuk dengan ponselnya itu hanya membungkuk pada eomma sambil merangkulku menuju mobilnya.

Sepanjang perjalanan dia terus saja berbicara dengan orang yang berbeda-beda di seberang telepon.

"Mr. Kim? Oh iya benar.. terima kasih.. akan saya undang.. tentu saja.. ya.. ya.."

"Hallo? Mr. Matthew? Yes. Yeah, its true. Ya probably this year.. maybe next month.. thank you"

"Hallo? Ohayōgozaimasu! Hai... Hai... Watashi wa atode anata ni shiraserudeshou... Arigatōgozaimasu"

"Hallo? Bonjour! oui c'est... Je te ferai savoir.. oui! merci beaucoup!"

Sebenarnya dia bisa berbicara dalam berapa bahasa?

Aku meliriknya dari ekor mataku. Dia masih terlihat sibuk dengan ponselnya. Menerima panggilan telepon dengan bersemangat sambil sesekali tertawa. Apa yang mereka bicarakan?

"Kau mau sarapan apa?" tanyanya akhirnya.

"Tidak usah. Aku tidak lapar" jawabku acuh lalu membuang pandangan ke luar jendela.

"Wae? Bukannya tadi kau kelaparan?" tanyanya lagi.

"Ah sudahlah. Turunkan aku di halte depan saja"

"Langsung ke kantor, hyung" titahnya.

"Yak!" teriakku protes namun tidak digubrisnya. Dia malah kembali sibuk dengan ponselnya yang masih terus berdering.

Belum pernah ada orang yang menghancurkan moodku sepagi ini.

Selamat, Jiyong! Kau adalah orang pertama!

***

Dara memakan makanannya sambil menekuk wajahnya. Jiyong duduk dihadapannya masih sibuk menerima telepon yang entah sudah keberapa kalinya pagi ini.

"Kalau kau sibuk dengan pekerjaanmu, kenapa kau masih bersikeras menjemputku? Aku bisa pergi ke kampus bersama Bom!" protes Dara cepat begitu melihat ada kesempatan saat Jiyong menutup sambungan teleponnya.

"Dan membuat imageku sebagai calon suami-mu menjadi buruk? Tidak akan. Lagi pula aku tidak terlalu sibuk untuk mengantarmu kuliah"

"Apa?!" teriak Dara kaget.

Little SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang