10

1.1K 113 17
                                    

Mrs. Kwon menuruni tangga utama yang ada ditengah rumahnya dengan cepat ketika ia mendengar bahwa Dara datang ke rumahnya.

"Dara!" sapanya riang lalu memeluk Dara hangat.

"Aku dengar kau akan menemani Jiyong ke pesta perusahaan, Dara" katanya lagi dengan lembut seperti biasa.

Dara mengangguk sambil tersenyum, "iya... eomma" ucap Dara kaku.

"Aku senang melihatmu sepagi ini di rumahku. Lebih seringlah kemari, Dara. Eomma merasa kesepian akhir-akhir ini" ujarnya lalu memeluk Dara singkat.

"Akan aku usahakan kalau aku ada waktu kosong" sahut Dara.

"Ah, kau mau menemui stylish keluarga, bukan? Bagaimana kalau eomma ikut menemanimu?"

"Tentu saja" sahut Dara riang.

"Ah~ senangnya jika aku memiliki anak perempuan sepertimu, Dara. Aku sering membayangkan hal-hal seperti berbelanja bersama, ke salon bersama...."

Dara hanya tersenyum melihat tingkah ibu dari calon tunangannya itu.

"Dia selalu menyambutku dengan baik setiap kali kami bertemu" batin Dara merasa lega.

"Senang sekali melihat senyuman wanita-wanitaku di pagi hari seperti ini" ujar Mr. Kwon yang siap dengan jas kerjanya saat menuju ruang makan.

"Selamat pagi, Mr. Kwon" ucap Dara seraya membungkuk.

"Curang" sahutnya datar.

"Ne?"

"Kau memanggilnya eomma dan aku 'Mr. Kwon'? Panggil aku Appa" katanya protes dengan gaya lucunya.

Dara terkekeh, "aku tidak tau kalau Jiyong ternyata sangat mirip seperti ayahnya" pikir Dara.

"Baiklah, Appa"

"Anggap saja aku ayahmu sendiri, Dara" katanya lalu mengelus kepala Dara penuh kasih.

"Terima kasih.. Appa"

"Sudah siap?" tanya Jiyong yang sudah memperhatikan bagaimana orang tuanya memperlakukan Dara sambil tersenyum bangga dari tempatnya berdiri sejak tadi.

"Kau disini?" tanya Dara heran.

"Kenapa? Ini rumahku" sahut Jiyong sambil menuruni tangga menuju ketiga orang itu.

"Yah, aku tau. Aku pikir kau tinggal di apartemenmu" kata Dara pelan.

"Sudahlah, lebih baik kita sarapan terlebih dahulu. Hari ini eomma menyiapkan sarapan spesial untukmu" ujar Mrs. Kwon sambil merangkul Dara ke ruang makan meninggalkan suami dan anaknya.

"Spesial hanya untuk Dara? Bagaimana denganku?" protes Jiyong pura-pura kesal.

Sementara ayahnya hanya terkekeh melihat istrinya yang lebih riang dari biasanya itu lalu menepuk bahu anak lelaki kebanggaannya, "bukankah ini pemandangan yang baru? Aku belum pernah melihatnya seriang itu sejak terakhir kami liburan bersama" ucapnya.

Jiyong mengangguk setuju, "ya. Aku juga merasakan hal yang sama"

"Jadi, kapan kalian berencana akan menikah?" tanya Ayahnya.

"Cih. Dara juga menanyakan hal yang sama akhir-akhir ini" ucap Jiyong lalu tersenyum geli.

"Lalu? Tunggu apalagi?" sahut ayahnya semangat.

"Dara memintaku untuk menikahinya besok" jawab Jiyong sambil tertawa pelan.

"Benarkah?" tanya Ayahnya terkejut.

Jiyong hanya tersenyum lalu berjalan mendahului ayahnya.

"Anak muda jaman sekarang ternyata sangat bersemangat" gumamnya pelan.

Little SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang