Prolog.

118 6 0
                                    


Davin Langit Alatas,

Awalnya aku kira, aku dan dia hanyalah sebatas sahabat kecil. Yang tidak akan pernah saling jatuh cinta, yang tidak akan pernah menaruh perasaannya satu sama lain.

Dia adalah seseorang yang berani, seseorang yang peduli terhadap sahabatnya sendiri dan juga seseorang yang pertama kalinya mengenalkan aku rasanya jatuh cinta.

Ia bagaikan Langit biru yang menyapa di pagi hari, Langit jingga yang menyapa di petang hari dan Langit gelap yang menyapa di malam hari.

Sekarang aku telah terjebak dengan cinta yang sangat amat dalam. Aku tidak tahu apakah persahabatan ini akan tetap kuat jika adanya cinta yang lebih?

Sekarang, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Apakah aku harus mempertahankamu atau aku harus merelakanmu?

Namun kini, merelakanmu adalah keputusanku. Terima kasih telah mengenalkan aku rasanya jatuh cinta.

Terima kasih, Langit.

-----------

Hai readers..
Ini cerita keduaku
Semoga suka ya..

Jangan lupa Vomment!

Terimakasih♥

•Zahwa•

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang