9

23 2 0
                                    

Pagi ini, Aku meminta bantuan Mama untuk mengajarkanku resep nasi goreng ala Mamaku.

"Ma ajarin bikin nasi goreng dong" Pintaku.

"Ha? Buat siapa? Buat kamu? Tumben biasa nya minta di buatin"
Ucap Mama.

"Eng–––" Belum sempat Aku menyelesaikan perkataanku, Tiba tiba Farel keluar dari kamarnya dengan menggemblok satu sisi tas ranselnya.

"Cuit cuit..buat kesayangan yah?"
Tanyanya jahil.

"Apaan sih lo berisik" Ucapku sambil menyikut pelan perut Farel.

"Aw"

"Hayo...adeknya di-apain Wa? Minta Maaf"
Ucap Mama.

"Pelan doang kok Ma"
Balasku.

"Aduh sakit banget nih"
Ucap Farel sesekali melirik jahil ke arahku.

"Minta maaf, Mama gak mau anak Mama kasar kayak gitu"
Pinta Mama.

"Papa berangkat ya, loh kenapa
ini?" Tanya Papa.

"Ini loh si Nashwa nyikut perut Farel" Jawab Mama.

"Ck, Minta Maaf Wa"
Ucap Papa sambil mengacak rambutku.

"Iya iya, Nashwa minta maaf" Ucapku setelah itu membelokan badan ke arah Farel.

"Rel, Kakak minta maaf ya"
Ucapku sambil mengulurkan tangan kananku.

Farel pun menjabat tanganku.

"Nah gitu dong, peluk dulu adeknya" Ucap Mama.

Aduh paling males nih kalo udah ada acaran maaf-maaf an pasti ada aja acara peluk pelukan.

Aku menatap malas Farel, begitupun sebaliknya.

Setelah itu, Aku jinjit dan mulai melingkarkan tanganku di leher Farel. Begitupun Farel membalas pelukanku.

"Awas ya lu"
Bisikku tepat di telinga Farel.

"Hehe, sorry"
Balasnya.

Setelah itu, Aku melepaskan pelukannya, males juga pelukan sama adek yang super ngeselin.

"Dah, udah ya, Papa berangkat dulu, Mau bareng ga Rel?" Tanya Papa.

Farel pun mengangguk.

Aku mulai mencium tangan Papa, begitupun Mama, Farel mulai mencium tangan Mama.

"Salim sama kakak"
Pinta Mama kepada Farel.

Aku pun mengulurkan tanganku.

Farel mulai mencium tanganku.

"Belajar yang bener ya nak"
Ucapku Jahil sambil mengacak acak jambulnya.

Farel hanya menjulurkan lidahnya ke arahku. Aku membalasnya.

"Assalamuallaikum"

"Waalaikumsallam"

~🌸~

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang