Aku memasuki rumah diikuti Farel.
"Assalamuallaikum"
Salamku dan Farel."Waalaikumsallam"
Jawab Papa.Aku dan Farel mencium punggung tangan Papa.
"Kok baru pulang jam segini?"
Tanya Papa."Iya, tadi aku kerumah Davin dulu dia sakit" Jawabku.
"Oh tapi udah mendingan?"
Tanya Papa dan Aku mengangguk meng-iyakan pertanyaan Papa.Papa menatap ke arah Farel.
"Trus kamu? Ngapain tadi main ngacir aja gak pamit dulu? Kemana?""Oh tadi, Farel disuruh kak Nashwa ambil motor Davin di kampus" Jawab Farel.
"Bener?"
"Bener kok Pa, tadi emang Aku yang nyuruh, makanya sekarang kita bisa pulang bareng" Jawabku.
"Yaudah, sekarang kalian tidur gih" Perintah Papa.
"Oh iya Pa, Mama mana?" Tanyaku.
"Mama udah tidur, kasian kecapean seharian beresin rumah"
Jawab Papa.Aku dan Farel mengangguk.
"Yaudah istirahat, Papa mau tidur juga udah malem" Ujarnya dan berlalu pergi menuju kamarnya.
Aku dan Farel menaiki anak tangga berbarengan.
"Rel, lu gak bilang Papa dulu apa tadi pas gue suruh lu ambil motor?"
Tanyaku."Gak, abisnya ya itu ojek pesenan lu cepet bener datengnya" Jawabnya santai.
"Yaelah tunggu bentar juga gapapa kali, untung aja Papa gak marah" Ucapku yang kini sudah di depan kamarku.
"Iya iya" Ujar Farel yang berjalan masuk ke kamarnya.
~🌸~
"Ma, Pa, Aku berangkat ya"
Pamitku seraya mencium punggung tangan keduanya."Kelas Pagi?"
Tanya Mama."Engga, Aku mau ke Davin sebentar" Jawabku.
"Oh yaudah hati hati"
Ujar Mama."Assalamuallaikum"
Pamitku."Waalaikumsallam"
Balas keduanya.Aku berjalan menuju teras dan menunggu ojek pesananku datang.
~🌸~
Aku sampai di rumah Davin dan kulihat Davin yang sedang sibuk memakai jaket.
"Vin!" Panggilku.
Davin mengarahkan pandangannya ke arahku.
Aku menghampirinya.
"Mau ngampus?""Iya, bete gue dirumah"
Jawabnya."Udah enak-kan?" Tanyaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit
Teen Fiction"Apakah persahabatan ini akan tetap kuat, jika adanya cinta yang lebih?" ------------------------------------ Davin Langit Alatas. Terima kasih telah mengenalkan aku rasanya jatuh cinta.