10

31 2 0
                                    

"Kayaknya gue suka deh sama dia"
Ucapan Vita yang hanya bisa membuat Aku diam tak berkutik.

"Serius lu? Suka sama Davin?"
Tanyaku memastikan.

Vita mengangguk mantap pertanyaanku tadi.

"Tapi kan lu baru kenal dia"
Ucapku.

"Iya sih, tapi kayaknya dia anaknya baik kok secara dia kan sahabat lu dari kecil" Balas Vita.

"Ya iya sih" Ucapku pasrah.

Vita mulai senyum senyum gajelas.
Aku yang kaget dengan perkataan Vita, hanya bisa mematung diri. Hingga Aku gak sadar kalau ternyata dosen sudah masuk kelas dan menerangkan materi selama
1 jam.

Tiba tiba..

"Nashwa coba tolong kamu jelaskan ulang materi yang tadi ibu jelaskan" Pintanya.

Semua pasang mata kini menatapku.

Untung saja, Aku bisa menjelaskan kembali materi tadi. Fiuh...

"Oke! Bagus!"

2 jam berlalu. Kelas berakhir.

Semua buku buku sudah tertata rapih di dalam tasku.

"Vit, gue duluan ya" Ucapku lalu mulai berjalan pelan keluar kelas.

Vita menahan pergelangan tanganku dengan tangannya.

"Tunggu Wa, gue belum selesai cerita" Ucapnya.

'Haduh, lu mau cerita apalagi sih sama gue' Batinku.

Jujur, untuk saat ini ingin sekali rasanya menolak permintaan Vita, tapi yaudahlah ya, Aku berusaha untuk tetap tenang dengan mengajak Vita ke kantin untuk melanjutkan ceritanya yang belum terselesaikan.

"Yaudah di kantin aja ya ceritanya, males gue dikelas" Pintaku.

"Yaudah yuk" Ucap Vita lalu membereskan buku bukunya dan beranjak dari kursinya.

~🌸~

"Tapi lu jangan bilang soal ini ke siapa siapa ya" Pinta Vita.

"Iya" Jawabku singkat sambil mengaduk aduk jus mangga yang kupesan.

"Oh iya Wa, kayaknya nih ya gue ngerasa kalo Davin punya perasaan yang sama ke gue" Ujarnya.

'Gue rasa juga gitu Vit' Batinku.

"Wa?" Panggil Vita yang membuat aku tersadar dari lamunanku.

"Eh iya, mungkin aja sih"
Balasku.

Tiba tiba seorang laki laki duduk di sampingku dan langsung mengambil jus mangga milikku yang dari tadi hanya di aduk aduk saja.

Aku lihat raut muka Vita.
Vita kaget dengan kehadiran Davin yang tiba tiba saja muncul di hadapannya, pasalnya Vita sedang menceritakan kekagumannya terhadap Davin kepadaku.

"Ish! Vin apaan sih asal ngambil aja lu, beli kalee" Gerutuku.

Davin mengacak rambutku.
"Dari tadi cuma di aduk aduk doang kan? Udah mending buat gue" Ujarnya setelah itu kembali meminum jus mangga yang kini sudah menjadi hak miliknya.

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang