15

23 1 0
                                    

Permasalahanku dengan Vita telai selesai, Namun tidak dengan permasalahanku dengan Davin.

Aku tidak mau memberitahu Vita soal Davin, karena Aku takut nanti ia juga ikut khawatir.

Sudah berbulan bulan Davin tidak kunjung kembali ke Jakarta. Aku berusaha untuk terbiasa dengan keadaan ini. Aku pun gak tahu, apakah Davin tidak mementingkan kuliahnya? Atau dia sudah mengambil cuti untuk beberapa waktu? Ah, Aku tidak peduli.

"Wa, nanti abis kelas jalan yuk!"
Ajak Vita.

"Em.. boleh deh"
Balasku.

~🌸~

"Vit, temenin Gue ke toko buku ya" Pintaku yang kini sudah berada di salah satu Mall di Ibukota Indonesia, Jakarta.

"Yaudah sekarang aja yuk ke toko bukunya" Ajaknya.

Aku mengangguk, dan mulai melangkahkan kaki-ku menuju toko buku.

Aku mulai mencari buku yang kuperlukan.
"Ini dia"

"Wa, udah ketemu?" Tanya Vita.

"Udah, lu gak beli sesuatu?"

"Gak deh"

"Yaudah Gue ke kasir dulu ya"

Aku berjalan menuju kasir, sedangkan Vita menunggu di depan, dan kulihat antrian sangat panjang.
Aku mulai mengantri di belakang seorang lelaki. Aku mengamati lelaki ini dari belakang, sepertinya Aku mengenalnya. Disaat lelaki itu menoleh ke sebelah kirinya, kulihat wajahnya dari samping.

'Mirip siapa ya?'
Batinku bertanya tanya.

Ah, Aku baru ingat, kalau lelaki itu mirip sekali dengan Davin.

Davin? Ya! Davin, seseorang yang entah sedang melakukan kegiatan apa saat ini, setelah pergi berbulan bulan lamanya.

Udah Ah, kenapa jadi bahas Davin lagi sih?

Kini, Aku sudah membayar buku ku dan mulai berjalan ke luar toko.

"Lama amat" Ujar Vita.

"Maklum ngantri" Balasku.

"Yaudah balik yuk" Ajak Vita.

Aku mengangguk.

~🌸~

Kini, Aku sudah sampai di rumah.
Sudah Malam.

Aku memasuki kamarku.
Mengutak atik Handphone-ku, terdapat 2 pesan.

Kulihat pesan itu dari..
Davin.

Mau apalagi dia? Setelah pergi beberapa bulan?

Davin

12 january 2018

Me
Vin?

Today 21.45

Davin
Wa Sorry
Besok Gue balik.

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang