Lu yang kuat ya Vin..
~🌸~
Aku sampai di kantin rumah sakit.
Aku membeli beberapa makanan dan minuman untukku dan Davin.
Setelah itu, Aku kembali ke ruang Om Rudi.
"Nih, makan dulu" Ucapku sambil memberikan satu bungkus roti.
Davin menggeleng.
Aku pun mengambil satu kaleng kopi kesukaan Davin di dalam kantong plastik, Dan ku serahkan ke arahnya.
Dengan sigap, Davin mengambilnya.
"Nah ini baru gue mau"
Ucapnya sambil membuka tutup kaleng kopi.Aku pun mulai duduk di sofa dan mulai memakan roti yang tadi Aku beli.
"Oh iya Wa, lu hari ini ada kelas gak?" Tanya Davin.
"Ada" Jawabku.
"Yaudah yuk gue anter"
Ucapnya."Yakali Vin, gue ke kampus pake baju tidur gini, lagian juga gue ga bawa tas" Ucapku.
"Yaudah kita ke rumah lu dulu" Ucapnya.
"Udah gausah, gue disini aja nemenin lu" Balasku.
"Engga, lu harus ngampus pokoknya" Ucapnya.
"Yaudah iya, tapi gue pulang sendiri aja, lu jagain Om Rudi " Ucapku.
"Yaudah" Balasnya.
Aku pun memesan ojek online langgananku.
"Yaudah, gue pulang dulu ya" Ucapku dan bergegas pergi keluar.
Davin mengikutiku.
"Lah? Lu mau ngapain?"
Tanyaku."Anterin lu sampe depan" Jawabnya.
"Gausah Vin"
Ucapku."Udah, Ayo cepet, ntar ojeknya keburu dateng" Ucapnya sambil menarik pergelangan tanganku.
Davin menarik tanganku hingga kita berdua sampai di depan rumah sakit.
Ojek online pesananku pun datang.
"Dengan mba Nashwa?"
Aku pun mengangguk.
Aku menaiki motornya dan memakai helm.
"Vin, gue jalan ya" Ucapku dan berlalu pergi.
"Itu helm nya ceklekin dulu Wa" Teriaknya.
Aku mengacungkan jempol ke arah Davin.
~🌸~
Aku sampai di depan rumahku.
"Assalamuallaikum" Salamku dan masuk ke dalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit
Teen Fiction"Apakah persahabatan ini akan tetap kuat, jika adanya cinta yang lebih?" ------------------------------------ Davin Langit Alatas. Terima kasih telah mengenalkan aku rasanya jatuh cinta.