17

32 0 0
                                    

Aku dan Davin menghampiri Vita yang tengah duduk sendirian di taman kampus.

Aku mendekat ke arah Vita sedangkan Davin berdiri sedikit jauh dari tempatku dan Vita.

Aku menarik Davin untuk berjalan menghampiri Vita.
"Vin, Ayo!"

Davin menuruti kata kataku, ia berjalan disampingku. Menggenggam tanganku.

Aku dan Davin telah berada di hadapan Vita.
Aku hendak melepas tanganku dari genggaman Davin, namun sepertinya Davin tidak mengizinkan dan memper-erat genggaman ini.

"Vin lepasin dulu sebentar"
Bisikku pelan.

"Gamau" Balasnya.

Aku hanya menghela nafas pelan dan mulai berbicara dengan Vita.
"Vit, maafin Gue"

Vita tidak mengeluarkan sepatah kata pun, ia memilih diam.

"Vin, gimana nih?" Tanyaku pelan pada Davin.

Davin menatap mataku sebentar lalu berganti menatap Vita.

"Vita" Panggil Davin.

Mendengar suara Davin, sontak Vita langsung menoleh ke arah Davin dan kurasa, ia masih memiliki perasaan ke Davin.

"Gue minta maaf, Gue gak maksud ngomong kayak tadi ke lu"
Ucap Davin.

Permintaan Davin terhadap Vita terdengar dingin sekali.

Vita berdiri.
"Gue bakal maafin lu, kalo lu balik lagi sama Gue!" Ujar Vita.

Tunggu, ini Vita? Vita yang selama ini Aku kenal? Kenapa berubah seperti ini? Aneh.

Davin yang mendengar perkataan Vita, langsung memper-erat genggaman tanganku dengan tangannya. Kulihat rahangnya mengeras. Kurasa dia marah.

"Apa?! Gue harus balik lagi sama lo?!" Tanya Davin emosi.

Vita mengangguk.

"Gak akan pernah!" Ujar Davin.

"Terserah lu, kalo itu mau lu, cewek lu itu gak akan aman" Ancam Vita.

Sontak Aku kaget.

"Maksud lu apa Vit" Akhirnya Aku membuka suara.

"Liat aja nanti!" Ujarnya lalu melenggang pergi.

Davin memanggil Vita dan Vita berbalik badan.
"Kenapa? Lo mau balik sama Gue kan?" Tanya Vita.

"Vit, asal lo tau ya! Gue gak akan pernah takut dengan semua ancaman lo itu!" Ujar Davin lalu membawaku pergi dari situ.

~🌸~

Dari tadi, Aku hanya melamun dan mencerna kembali kata kata Vita, hingga Aku tidak sadar kalau dari tadi Davin memanggilku.

"Wa?" Panggilnya yang kesekian kali.

"Hm?" Dehemku yang telah sadar dari lamunanku.

"Kok ngelamun sih? Kamu kepikiran yang tadi yah?"
Tanya Davin.

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang