"Vin..."
"Apaan sih wa? Berisik banget lu" balasnya."Nebeng yak" Ucapku seraya menunjukan gigi rapihku.
Davin hanya menggerakan kepalanya ke arah jok motor belakang, itu berarti ia mengizinkan aku nebeng dengannya.
Aku pun menaiki motor kesayangan milik Davin.
"Vin,tugas dari pak adi udah lu? Ucapku menanyakan tugas yang diberikan oleh pak adi kepada seluruh mahasiswanya.
Mahasiswa? Iya, sekarang kita sudah Kuliah.
"Belom wa, bingung gue"
Jawabnya.Aku hanya menganggukan kepalaku.
Davin kembali fokus mengendarai sepeda motornya.
Hingga sampai di depan rumahku.
"mampir dulu yuk" Ucapku.
"Engga deh wa, udah kesore-an.
Gue balik ya" Ucapnya."Yaudah makasih ya, Vin" Ucapku.
"Gausah makasih, lagian udah tugas gue buat jagain sahabat gue yang satu ini" Ucapnya seraya mengacak rambutku.
Aku pun hanya tersenyum.
"Yaudah gue cabut ya, Assalamuallaikum" Ucapnya.
"Waalaikumsallam" Balasku
Davin pun berlalu pergi.
~🌸~
Aku memasuki rumahku.
"Assalamuallaiikum" Ucapku.
"Waalaikumusallam"
Balas Papa dan Mama ku.Aku pun mencium tangan mereka.
"Pulang sama siapa?" Tanya Papa.
"Sama Davin pa" Jawabku.
Papa dan Mama hanya ber-oh ria.
"Yaudah aku ke kamar ya ma pa" Ucapku.
Mereka hanya menganggukan kepalanya.
~🌸~
Aku memasuki kamarku, ternyata di kamarku sudah terdapat seorang laki laki yang tertidur di atas kasurku.Farel, adikku.
"Rel....!!" Teriakku berusaha membangunkan adikku yang satu ini.
Ia menggerakan tubuhnya, kupikir ia akan terbangun, gatau-nya cuma ubah posisi.
'Dasar kebo' Pikirku.
Aku mulai menggoyangkan tubuhnya.
"Farel, rel.... bangun ish.." Ucapku.
Farel mulai membuka matanya.
"apaan sih ganggu aja kak" Ucapnya sambil mengumpulkan nyawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit
Teen Fiction"Apakah persahabatan ini akan tetap kuat, jika adanya cinta yang lebih?" ------------------------------------ Davin Langit Alatas. Terima kasih telah mengenalkan aku rasanya jatuh cinta.