Apa benar kamu memiliki rasa ke Vita?
~🌸~
Aku tutup buku diaryku.
Kurebahkan tubuhku ke atas kasur dan tertidur lelap.
Keesokan harinya, Aku terbangun.
Terbangun dalam keadaan yang bisa dibilang kurang fit.
Tapi, kupaksakan berangkat kuliah karena, kuis dilaksanakan hari ini.
Aku bangun. Mandi. Sarapan dan berangkat ke kampus sendiri dengan ojek online.
Sesampainya di kampus..
Aku masuk kelas pagi.
Kulangkahkan kakiku memasuki kelas pagi ini.
Kuis berlangsung.
Dibagikannya kertas kepada seluruh mahasiswa.
Dengan sigap dan benar, Aku mengisi kuis satu persatu.
Waktu habis.
Dikumpulkannya kertas kuis kepada dosen.
Kelasku selesai.
Aku berjalan keluar kelas menuju kantin.
Aku membeli satu kaleng kopi french vanilla.
Setelah itu aku berjalan di sepanjang koridor.
Kudapati Davin yang sedang sibuk dengan laptopnya.
Aku menghampiri Davin dan memberikan satu kaleng kopi yang tadi Aku beli.
"Nih" Ucapku.
"Wih.. makasih tumben baik" Ucapnya.
Aku hanya berdehem.
Aku mulai duduk di samping Davin.
Hachi.. 👃
Aku flu.
"Kenapa lu? Sakit?"
Tanya Davin seraya meletakkan punggung tangannya di dahiku."Engga kok cuma Flu aja"
Jawabku."Flu juga namanya sakit"
Ucapnya seraya melepas jaketnya."Pake dulu nih jaket gue, lu tuh ya kebiasaan dari dulu, udah tau sakit tetep aja maksain masuk"
Ucapnya seraya memakaikan jaketnya kepadaku."Abisnya hari ini gue ada kuis Vin, jadi gue paksa masuk"
Balasku."Ya ampun Wa, kuis kan bisa nyusul, Kesehatan lu tuh penting buat gue" Ucapnya lagi.
"Iya iya" Balasku pasrah.
"Yaudah, kuisnya jam berapa?" Tanya Davin.
"Udah tadi, kelas pertama" Jawabku.
"Trus abis ini lu ada kelas lagi?"
Tanyanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit
Teen Fiction"Apakah persahabatan ini akan tetap kuat, jika adanya cinta yang lebih?" ------------------------------------ Davin Langit Alatas. Terima kasih telah mengenalkan aku rasanya jatuh cinta.