8

27 3 0
                                    

Aku memasuki kamarku dan tertidur lelap.

Keesokan harinya Aku berangkat ke kampus sendiri karna, Davin sedang ada kelas pagi.

Aku sarapan dan pamit berangkat ke kampus.

"Ma Pa, Aku berangkat ya"
Ucapku sembari mencium punggung tangan Mama dan Papa.

"Iya hati hati" Balas Mama.

"Assalamuallaikum"

"Waalaikumsallam"

Sesampainya di kampus..

Aku memasuki kelas pertamaku hari ini.

Pak Dosen menjelaskan materi demi materi selama 1 jam.

Kelas berakhir.

Aku keluar kelas dan sudah terdapat Davin yang menungguku di depan kelas.

"Nashwa...!"
Teriaknya membuatku kaget.

"Apaan sih Vin, ngagetin gue aja lu"
Balasku dengan telapak tangan yang sudah mendarat pelan di pipi kanan Davin.

Aku berjalan mendahului Davin.

Davin mengikutiku.

"Wa" Panggilnya.

"Hm?" Dehemku.

"Nonton yuk" Ajaknya.

"Bayarin ya" Ucapku.

"Ehmm... gimana ya" Balasnya.

"Gantian lah Vin, masa setiap nonton gue mulu yang bayar" Ucapku.

"Ya kan lu yang ngajakin, kalo gue yang ngajak ya gue yang bayar" Balas Davin.

"Emang gue terus yang ngajak?" Tanyaku.

Davin mengangguk.

"Yaudah, tapi sekarang lu yang bayar ya, kan lu yang ngajak" Ucapku.

"Iya, yaudah yuk"
Balasnya sambil menarik pergelangan tanganku.

Aku dan Davin pun bergegas ke salah satu Mall di Jakarta.

Sesampainya disana..

Davin memarkirkan motornya.

Setelah itu, Aku dan Davin mulai berjalan memasuki Mall dan menuju bioskop.

"Vin, mau nonton apa?" Tanyaku.

"Gatau" Jawabnya singkat.

"Dih, gimana sih lu yang ngajak lu yang gatau mau nonton apa" Ucapku.

"Tunggu bentar mikir dulu gue" Ucapnya

"Ah mikir mulu dari tadi"
Balasku bete.

"Teman tapi menikah aja yuk Wa!" Ajaknya.

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang