Mencoba

3.9K 9 0
                                    

Setelah berperang dengan akal, pikiran dan perasaan, aku memutuskan mendiamkan urusan keluarga Bu Siska, mama Satria. Biarlah mereka yang mencari cara bagaimana lepas dari kungkungan dendam Rian. Biarlah menjadi urusan internal mereka. Memikirkannya saja aku sudah lelah apalagi harus turut campur.

Walaupun aku tak ikut campur masalah keluarga mereka, nama Satria tetap ada di hatiku. Belum ada yang mampu menggantikannya. Biarkan aku tetap menyimpannya. Mengenangnya. Menyebut nama nya di sujud panjang ku. Menyampaikan rindu ku lewat untaian doa.  Semoga dia selalu dijaga oleh Nya apa pun masalah yang dia hadapi. Aku tak pernah lagi berdoa menginginkannya. Aku tau haram bagiku mengharapkan suami orang. Inilah cintaku. Cinta tanpa balasan. Cinta tanpa harapan. Hanya satu harapku. Berharap dia bahagia.

Hidupku jadi lebih ringan, lebih bisa menerima. Karena Tak lagi memaksa keinginan untuk memiliki Satria. Aku mencoba berdamai dengan perasaan itu. Membiarkan kenangan kami tetap bisa aku nikmati dengan senyuman. Bukan lagi dengan air mata. Bukan lagi dengan sesak di dada. Aku tersenyum. Karena aku  pernah dan masih jatuh cinta dengan seorang pria. Aku tersenyum karena diberi kesempatan mengenal Pria bernama Satria. Aku tersenyum karena dengan luka ini aku bisa tau apa itu sakit, apa itu terluka apa itu malam-malam penuh sesak. Apa itu belajar melepaskan. Penerimaan itu datang melalui proses menyakitkan yang aku alami.

Aku berpikir ini saatnya untuk membuka diri. Mungkin dengan mulai menerima ajakan salah satu klien ku. Ada beberapa pria yang mencoba mendekati ku. Dan ku rasa ini saat yang tepat menyambut kisah yang baru. Aku memang masih menyimpan Satria di sudut hatiku. Tapi aku tak akan menghukum diri ku sendiri dengan tak mau mengenal Pria lain. Biarlah aku mulai episode baru.

Saat aku masih menimbang klien mana yang akan aku terima ajakannya. Masuk sebuah pesan di WA ku.

dr.Firman
Hai dek..
Sibuk ???

Dr. Firman ini abang sepupu Ratna. Aku kenal karena Ratna yang merekomendasikan Florist ku ke Mas Firman. Saat keluarga nya ada hajatan. Dia lebih tua 3 tahun dari aku. Jadi sejak kami mulai akrab dia memanggilku "adek" sama seperti dia memanggil Ratna.

Aku
Biasa aja Mas. Orderan lg agak sepi.

dr.Firman
Makan siang bareng mau ??
Mas lagi gk ada jadwal. Kalau mau mas jemput 15 menit lagi.

Aku
MAU.

dr.Firman
Oke . Otw.

Aku senang bisa kenal dengan Mas Firman. Dia tau aku status ku. Tapi aku dan Ratna tak menceritakan apa penyebabnya. Dia pun tak memaksa. Tetap asik diajak ngobrol. Itu lah yang membuat aku dan Ratna nyaman jalan dengan Mas Firman. Dan satu lagi dia sering mengajak aku dan Ratna plus si ganteng Fatih makan atau pun jalan. Walau aku sudah ada usaha dan Ratna sudah memiliki suami, Mas Firman tetap menganggap kami anak kecil. Adik yang harus dia jaga. Karena Mas Firman ini tak punya adik perempuan. Semua saudaranya laki-laki.

15 menit kemudian aku sudah duduk di dalam mobil Mas Firman. Kami memutuskan makan di Pondok Kriuk. Mas Firman lagi ingin makan Ayam kriuk yang cukup terkenal di Batam.

Aku akan ceritakan sedikit profesi Mas Firman. Dia berprofesi sebagai dokter di RSOB (Rumah Sakit Otorita Batam) dengan spesialisasi Kejiwaan. Macam-macam pasiennya. Jadi dia butuh bertemu kami adik - adiknya untuk tetap merasa waras. Pekerjaan nya membuat otak nya penuh berbagai kasus.

Mungkin kalian bertanya. Kenapa aku baru menceritakan Mas Firman sekarang ?? Kenapa di awal cerita tak pernah ada ceritanya ?? Karena Mas Firman tak pernah tau kisah kelam ku. Jadi saat aku bersinggungan dengan kisah di atas tak pernah sekalipun aku melibatkan Mas Firman. Aku tak ingin banyak pihak tau masalah pribadi ku. Dan jawaban kenapa baru sekarang adalah karena hari ini aku putuskan membuka diri ke Pria lain. Dan saat aku masih mengira-ngira pria mana kah yang akan ku beri kesempatan yang masuk ke WA ku justru Mas Firman. Maka masuk lah dia ke cerita ini. Walaupun bukan dia nanti yang akan menerima kesempatan dariku. Karena rasa-rasanya tak akan ada kisah cinta antara aku dan Mas Firman. Aku sudah nyaman dengan hubungan pertemanan kami.

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang