Kisahku

23.3K 10 0
                                    

Sudah 1 bulan aku menjadi istri Rian. Dia mengajakku pindah ke Rumahnya. Di daerah Batam Centre. Awalnya aku keberatan harus pindah. Tapi nasehat ibu membuat aku mengalah. Perempuan harus ikut ke rumah suaminya. Begitu berulang-ulang ibu sampaikan untuk mencoba membujukku.

Dan satu bulan ini aku berusaha menjadi istri yang baik untuk Rian. Menyiapkan semua kebutuhannya. Makannya. Bajunya. Semuanya. Kecuali satu kebutuhan Batinnya. Aku tak punya kesempatan itu.

Waktu di kehidupan rumah tangga kami hanya berjalan seperti roda tak ada ujung. Rian masih setia mengantar dan menjemput aku kerja. Tapi saat di rumah. Bahkan aku seperti tak kenal siapa suami ku. Siapa pria yang aku nikahi.

Malam-malam ku sepi. Sejak seminggu yang lalu Rian memutuskan tidur dikamar yang satu lagi. Bukan di kamar kami. Dia pindah karena aku dengan keberanian yang aku kumpulkan selama 3 minggu mencoba bertanya tentang sikapnya.

Flash Back On

" Aku mau kita bicara "
Dia hanya diam. Tapi tetap menatapku. Mungkin dia tau apa yang ingin kukatakan.

" Kita ini apa Rian ?? Aku istri kamu. Tapi bahkan melihatku saja kamu malas. Menyentuh ku pun kamu tak sudi.
Di malam pertama itu aku mencoba memahami mungkin kamu lelah. Tak siap melakukan hubungan yang biasa suami istri lakukan. Tapi ini sudah 3 minggu. Aku tak tau salah ku. Aku merasa tak kenal kamu. Kamu bukan Rian yang dulu pernah mendekapku hangat. Aku juga mau seperti istri-istri yang lain." Aku berhenti, aku terisak. Aku tak sanggup melanjutkan. Aku menutup mataku dengan kedua tangan.

Aku merasakan kepala ku di kecup. Aku membuka mataku. Rian begitu dekat dengan wajahku. Aku ingin menyentuh wajah itu. Aku ingin menyentuh rahang, bibir, mata, rambutnya. Aku rindu suami ku. Aku beranikan diri mendekat ke wajahnya. Rian tampak kaget. Lalu berjalan menjauh, meninggalkan ku.

Air mataku tumpah. Aku terluka. Aku sakit.

Dan sejak malam itu Rian memutuskan tidak sekamar lagi denganku. Rian semakin tak terjangkau. Suami ku seperti orang lain bagiku.

Dan kisah penderitaanku pun dimulai.

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang