Cut!!

86 15 0
                                    


Cut!!!

Para member mencari stylish-nya masing-masing untuk didandani. Setelah ini akan dilakukan take terakhir untuk Music video. Sementara properti sedang disiapkan untuk take terakhir.

Tae-oppa menghampiri ku. Ya, aku adalah stylish-nya. Take terakhir menggunakan kostum yang berbeda dengan take sebelumnya. Aku mengambil pakaian yang akan digunakan Tae-oppa di gantungannya. Dengan cepat, aku memberikannya pada Tae-oppa.

Terakhir aku harus memasang ikat pinggangnya dan menambah riasan diwajahnya.

"Kenapa ini tidak mau terpasang?" Gumam ku pelan.

Aku memasangkan ikat pinggangnya dengan agak membungkuk. Dengan bersusah payah aku memasangnya. Tapi nihil. Keringat ku sudah bercucuran. Sebenarnya ini posisi yang tidak nyaman. Pasalnya aku harus membungkuk.

"Ada apa Soo Ah-ya?"  Tanya Tae-oppa agak menunduk melihat apa yang ku kerjakan.

Kemana saja dia dari tadi? Aku sudah bersusah payah disini. Dari tadi dia hanya memainkan ponselnya. Tanpa memperdulikan aku yang sedang bersusah payah.

Ikat pinggang itu sebenarnya bisa saja terpasang dengan sempurna jika dia yang memasang sendiri. Kalau aku yang memasangnya, percayalah. Tangan ku pasti tidak sengaja memegang "adik manisnya"

Mungkin aku harus meminta bantuannya. Agar itu semua tak terjadi.

Kini aku berdiri tegak dan menatapnya sambil tersenyum. Dia hanya menatapku bingung.

"Oppa, aku sangat kesusahan memasang ikat pinggang ini. Bisakah oppa membantu ku?"

Tak sampai semenit, ikat pinggang itu sudah terpasang dengan sempurna.

Dan kini saatnya ku rapikan rambutnya. Agar lebih mudah, aku menyuruhnya untuk duduk di kursi. Itu disebabkan karena tinggi ku hanya 163. Sedangkan Tae-oppa tingginya 178.

Ku dekatkan wajah ku ke mukanya agar dapat melihat dengan jelas, make up yang luntur dengan keringat dan menambahkan make up. Aku melakukannya dengan perasaan yang biasa saja. Tapi tidak dengan orang ini. Dia menahan napasnya. Entah untuk apa dia seperti itu.

☣☣☣

"Soo Ah-ya, berikan aku kipas kecil itu"

Mereka semua sudah selesai melakukan adegan-adegan dan dance untuk Music video.
Mereka kepanasan sehabis melakukan take terakhir. Mereka dance dengan enerjik. Sehingga tak heran mereka kepanasan seperti itu.

Dengan tergesa-gesa aku mengambilkan kipas kecil elektrik itu untuknya.

"Aaah, sejuknya" Ujarnya sambil menutup matanya.

Kebetulan disamping ku ada sebotol air mineral yang masih bersegel dan memberikannya pada Tae-oppa yang masih memegang kipas elektrik.

"Oh, gomawo"  senyumnya mengembang saat ku beri air mineral itu.

Seperti stylish yang lain, aku menghapus keringat Tae-oppa dengan tisu.

☣☣☣

"Terimakasih atas kerjasamanya" ujar member BTS sembari membungkukkan tubuhnya.

Pembuatan Music video sudah selesai. Mereka akan beristirahat di dorm. Aku juga akan beristirahat di rumah, tentunya aku sudah pamit ke Jin-oppa. Kebetulan hari ini aku tak membawa mobil jadi aku akan naik bis.

Ah, rasanya sangat nyaman. Berjalan sendirian menuju halte.

Banyak orang yang berlalu-lalang di jalan khusus pejalan kaki ini. Di jarak kurang lebih dua meter aku melihat orang yang tak asing.

Rasanya aku pernah bertemu dengannya.

Lelaki dengan topi bewarna biru tua dan mengenakan jaket serta celana yang bewarna hitam.

Agar dapat melihat dengan jelas, aku mengernyitkan mata.

Ah, Matta. Dia yang menyenggol Jungkook. Benar, lengan Jungkook juga terkena goresan saat itu.

Sadar aku menatapnya dari tadi, lelaki itu berusaha menutup wajahnya dengan topi biru tua-nya itu.

Aku mempercepat langkah.
"Chogiyo*"  (permisi)
Aku menahan lengannya saat kami berselisih jalan.

"Apakah sebelumnya kita pernah bertemu?"  Dia menoleh padaku dengan kepala yang masih tertunduk.

"Oh, aku baru ingat. Kau yang waktu itu mendorong kami. Hingga lengan temanku terluka terkena rak-rak yang ujungnya runcing" jelas ku panjang lebar.

Tapi lelaki itu hanya diam.

"Chogiyo, jawab aku!"

Nada bicara ku agak meninggi. Bagaimana tidak, lawan bicara ku tak menjawab pertanyaan ku.

Dengan tenaga kuatnya dia melepaskan tangan ku. Dan kemudian meninggalkan ku dengan seribu pertanyaan yang belum terjawab.

☣☣☣

Duduk di dekat jendela adalah kesukaan ku saat menaiki bus. Pemandangan sepanjang jalanan Korea membuat ku nyaman.

Tapi tidak dengan sekarang, aku menyandarkan kepalaku di jendela itu dengan gusar. Hati ku tak tenang saat ini.

Yang masih menjadi pertanyaan bagi ku, kenapa orang itu dengan sengaja mendorong Jungkook?
Sedangkan jalan masih besar untuk ukuran badan sepertinya.

Apa dia orang suruhan??

Tidak 

Tidak

Aku menggelengkan kepala. Aku berpikir terlalu jauh.

☣☣☣

TBC

Siapa yang kangen update-an??
Hayo ngaku.

Gue sedang ga ada feel aja buat nulis lagi.

Kenawhy?

Males, yang nge-vote dikit banget

Hayati lelah.

Tapi, untungnya abis nonton oppa-oppa tampan dapat inspirasi lagi. Yeay

Rain In JulyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang