"Ya!!! Kalian jangan berkelahi disini!!!!" Teriak TaehyungAku tersentak dengan teriakan Taehyung barusan. Kini, ku mengelus dada ku yang yang terkejut.
"Ya!! Kau mengagetkan Soo ah!!!" Balas Jimin dengan suara yang ditinggikan.
"Hyung!! Kenapa kalian saling teriak-teriak?? Aish, jinja!" Jungkook menggaruk kepalanya frustasi.
"Noona, kau lapar?" Jungkook menanyakan itu pada ku disaat aku sedang asik menonton Jimin dan Taehyung sedang bermain tatap-tatapan.
"Ah, aku tidak lapar. Wae? Kau lapar?" Aku menanyakan balik pada Jungkook
Dia menggelengkan kepalanya.
"Atau kau mau ku buatkan makanan?" Lanjut ku
Dia mengangguk ragu. Dan ku balas dengan senyuman.
"Baiklah, tunggu disini sebentar" aku bergegas ke dapur.
Pertama, aku melihat apa yang ada dikulkas.
"Hanya ada sekotak telur dan beberapa minuman" gumamku pelan
Kedua, lemari yang ada di dapur.
"Astaga, mereka akan memakan semua ramyun ini?" Aku berdecak saat melihat begitu banyaknya Ramyun di dalam lemari itu.
"Jungkook-ah" panggilku dari dapur.
Tak beberapa lama Jungkook datang dengan bertanya " Wae yo, Noona?" Tak lupa dengan senyumnya yang selalu memamerkan gigi kelincinya itu.
"Di kulkas hanya ada sekotak telur dan di lemari hanya ada Ramyun. Jadi selama ini kalian hanya memakan Ramyun??"
Jungkook melongo melihat cara ku berbicara barusan.
Lalu dia menggelengkan kepalanya
"Ani" dia menggelengkan kepalanya
(Tidak)"Kadang-kadang kami makan ramyun" lanjutnya.
"Kalau begitu aku akan pergi berbelanja dulu"
☣☣☣
"Noona, aku ikut" dia menahan lengan ku.
"Kalau begitu, ayo!!" Ajak ku dengan semangat
"Jamkaman-yo , aku akan mengambil masker dan topi"
Aku menggangguk dan menunggunya di depan pintu. Aku telah selesai memakai sepatu ku.
"Noona, tunggu aku" panggil Jungkook yang masih memakai sepatunya. Setelah selesai memakai sepatunya Jungkook berdiri dan merapikan bajunya.
"Hmm, tali sepatu mu tak diikat dengan baik" ujarnya pelan, kemudian menunduk dan memperbaiki ikatan tali sepatu ku.
"Ya!! Biar aku saja" elakku. Aku menggeser kakiku.
"Gwencanha" dia menarik kaki untuk mengikat tali sepatu ku.
☣☣☣
Jungkook keluar dari dorm menggunakan masker hitam beserta topi.
Jujur saja, aku risih dengan tatapan-tatapan mereka disepanjang jalan.
"Jungkook-ah, kenapa kau memakai masker dan topi?" Tanya ku saat kami berjalan di lorong Snack di sebuah toko perbelanjaan.
"Agar orang lain tak mengenali ku" Dia mendekatkan bibirnya ke telingaku dan berbisik.
Brruughh
Seseorang telah menabrak kami.
Tubuh Jungkook sudah sangat menempel padaku. Jika tak ku tahan, mungkin saja kami akan meruntuhkan rak-rak Snack ini.
"Gwencanha?" Tanya Jungkook memastikan keadaan.
"Nan gwencanayo. Bagaimana dengan mu? Kau terluka?"
"Ah, syukur lah. Kau tidak apa-apa" dia kelihatannya sangat lega dengan jawaban ku barusan.
Masih dalam keadaan tubuh yang berdekatan, aku dapat merasakan hembusan nafasnya.
Selangkah dia mundur
Aku merasa lebih rileks
Dia membalikkan badan dan berkata "gajja , Noona"
"Jungkook-ah, lengan baju mu sepertinya robek"
Aku mengernyit melihat lengan bajunya itu. Perlahan ku sentuh lengannya. Dan terlihatlah darah segar keluar dari dalam lengan bajunya yang sobek.
"Jungkook-ah, lengan mu terluka! Ah, ottokae?"
Jungkook langsung melihat lengannya dan menutupnya dengan telapak tangannya.
"Ah, nan gwencanha Noona. Ini hanya luka kecil"
Aku tahu dia berbohong. Wajahnya jelas sekali memperlihatkan bahwa dia sedang menahan sakit.
"Ya!! Tidak apa-apa bagaimana?! Tangan mu sudah mengeluarkan darah seperti itu masih kau bilang tidak apa-apa!"
Nada suara ku meninggi. Aku panik dan langsung mengambil handphone ku di saku celana dan menelpon Jin-oppa
☣☣☣
Please vote and comment 🙏🙇
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain In July
De TodoKim Soo Ah, adalah adik kandung dari seorang bintang dunia saat ini. Stylish Bangtan Itu lah pekerjaan Soo Ah di Korea