Air Traffic Controller (ATC) 1 : "Cactus 1549. Runaway 15L. Cleared for take off."Pilot 1 : "Cactus 1549. Cleared for take off"
ATC 1 : "Cactus 1549. Runaway 15L. Ready for take off to Incehon airport. Good luck."
Pilot 1 : "Roger."
"Good afternoon passengers. This is your captain speaking. First i'd like to welcome everyone on Korean airlines HL-343. We are currently using at an altitude of 37.000 feet at an airspeed of 400 miles per hour. The time is 1.30 pm. The weather looks good and with the tailwind on our side we are expecting to land in Korea approximately 15 minutes ahead of schedule. The weather in Korea is clear and sunny, with a high of 25 degrees for this afternoon. If the weather cooperates we should get a great view of the city as we descend. The cabin crew will be coming around 20 minutes to offer you a light snack and beverage, and the inflight movie will begin shortly after that. I'll talk to you again before we reach our destination. Until then, sit back, relax dan enjoy the rest of the flight. I'm captain Kim Namjoon, welcome aboard."
.
.
Lelaki di kemudi sebelah kiri itu menekan tombol speaker hitam yang sedang menyala menjadi mode mati. Sambil menekan tombol-tombol lainnya pria bernama Kim Namjoon itu sesekali menghela napasnya panjang. Sang 'teman' di sebelahnya hanya mengendus sambil menunjukan senyum simpulnya. "Kau menghela napas terus, ada apa? Ada masalah?" tanya pria berkulit pucat.
Namjoon menggeleng, "Aku merindukan rumah hyung. Sudah dua bulan aku melanglang buana, aku rindu Korea." Jawabnya dengan nada sedih.
Temannya hanya mengangguk mengerti. "Kita akan pulang Namjoon-ah, bersabarlah." Katanya mencoba menenangkan. Kedua kapten itu berbincang mengenai berbagai hal hingga sebuah ketukan halus terdengar di pintu kokpit. "All cleared captain." Ucap seorang wanita di luar pintu, Namjoon tersenyum dan menjawab "Roger that." Tak lupa memencat tombol auto pilot.
"Selamat siang Kapten Kim dan Kapten Min dan juga, Kim.. ah, sedang tidur rupanya, kukira dia yang akan menemanimu Kapten Kim." Sang wanita menyerahkan dua buah kotak makan siang dan juga minuman kepada kedua kapten tersebut.
"Dia yang akan menemaniku nanti ketika perjalanan Dubai – Seoul." Jawab kapten Min sambil membuka kotak makan siangnya. "Argh! Kenapa benda-benda hijau ini ada dalam menu daftar makanan!" tiba-tiba dia berseru melihat sayuran matang yang terlihat sangat nikmat itu sambil memajukan bibirnya kesal, Namjoon melirik rekannya dan tersenyum kecut. "Makan atau kau akan kelaparan setengah mati, hyung."
Alis kapten Min bertautan. "Tidak. Tidak, aku tidak akan mati hanya karena tidak memakan sayuran mengerikan itu. Ah, Jisoo-ssi, bolehkah aku meminta segelas ice coffe latte?" pintanya sambil menyuap suapan pertamanya.
"Tidak!" Namjoon berseru melarangnya mentah-mentah, "jangan kau berikan dia ice coffe latte sebelum memakan semua sayur yang ada di dalam kotak makannya, Jisoo-ssi."
Wanita bernama Seo Jisoo itu terkejut mendengar seruan Namjoon, dia bingung harus menuruti kemauan kapten Min atau kapten Kim yang menolak permintaan rekannya. "Jadi.." ucap wanita itu pelan, hampir menggumam.
"Yoongi hyung tidak akan minum kopi dalam bentuk apapun jika tidak menghabiskan sayurnya. Titik." Putus kapten Kim bulat. Sedangkan Min Yoongi hanya bisa mengendus kesal sambil memakan makan siangnya malas.
"Bagaimana jika jus jeruk?" tawar Jisoo mengambil jalan tengah. Yoongi mengangguk "Pakai es." Jawabnya cepat. "Baik kapten Min. Eum ngomong-ngomong, ini.. haruskah aku membangunkannya? Kurasa dia juga belum makan." Jisoo menoleh kepada orang yang terlihat tengah tertidur pulas, Namjoon pun ikut menoleh dan meletakkan makan siangnya sebelum menggoyang-goyangkan bahu pemuda yang lebih muda darinya 1 tahun tersebut. "Ya, Kim Taehyung, ini makan siangmu. Kau belum makan kan, cepat makan dan kau bisa kembali tidur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting for you.
Fanfiction"Tenang saja, aku akan menunggumu selalu disini." -Park Jimin-. "Aku terlalu lama menunggumu. aku lelah. tapi rasa cintaku terlalu besar mengalahkan rasa lelahku." -Jeon Jungkook-. "Aku tidak bisa menunggu terlalu lama lagi, usiaku sudah tidak muda...