Jimin tidak bisa menutupi rasa gugupnya ketika sang perias mulai memakaikan gaun putih pengantin pilihannya di depan cermin yang sangat besar. Di sisi lain, Yoongi tak kalah gugup menunggu di ruang belakang.
Hari ini, hari pemberkatan pernikahan Yoongi dan Jimin di gereja kecil dekat rumah Yoongi di Daegu. Tidak banyak tamu sebagai saksi yang menyaksikan upacaranya. Hanya keluarga Kim dan ayah Yoongi saja yang hadir.
Jungkook dan Seokjin masuk ke dalam ruang rias tempat di mana Jimin berdiam untuk menunggu jam pemberkatannya dimulai. Jantungnya berdegup kencang, tak henti-hentinya ia merapal doa dalam hati agar acaranya lancar.
"Jimin?" Seokjin mencelingukan kepalanya ke dalam ruangan.
"Eonni, Jungkook." Jawab Jimin pelan. "Sini-sini masuk."
Jungkook tersenyum, Seokjin heboh memeluk Jimin yang terlihat sangat menawan. "Aaahh adik kecilku menikah juga." Wanita paling dewasa di antara mereka bertiga itu memeluk sambil mengecup pipi Jimin gemas dan menggoyang-goyangkan badannya ke kanan dan kekiri bahagia.
"Eonni, jangan terlalu heboh. Jimin sudah di dandani." Kata Jungkook memperingati.
Seokjin tertawa malu. "Ahaha iya iya maaf, aduh aku terlalu bahagia karena melihatmu sungguh cantik."
Jimin tersenyum. "Namjoon oppa juga menunggumu di depan altar minggu depan."
Seokjin memicingkan matanya. Sedangkan Jungkook hanya bisa mengelus-elus perutnya yang terlihat paling besar di antara ketiganya. "Oppa?" Seokjin mengulang kata-kata Jimin. "sejak kapan kau memanggilnya dengan oppa?"
Jungkook yang memperhatikan raut wajah Seokjin berubah itu tak kuasa menahan tawa geli nya. "Muahaha eonni, mukamu merah! Muahaha.. upps." Ia kelepasan.
Seokjin kembali tersenyum, wajah pura-pura marahnya hilang di gantikan dengan wajah cantik seorang Kim dewasa. "Namjoon pasti yang meminta. Kemarin ia bilang padaku jika kau dan Jungkook adalah keluarga mulai dari sekarang. Yeah, well aku juga tidak membantah.. kalian adik-adikku yang bahkan mungkin lebih dewasa dibandingan diriku." Seokjin menyosot ingusnya.
"Jangan nangis, eonni." Jungkook mengelus-elus punggung Seokjin pelan. "Kita semua keluarga." Lanjutnya sambil memeluk Seokjin dan juga Jimin.
"Jiminie." Kepala Namjoon menyembul dari balik pintu. "Sudah siap? Acara sudah di mulai." Ucapnya sambil memamerkan lesung pipi.
"Aakkk!!! Sudah di mulai! Astaga astaga Jimin ayo! Ayo!" Seokjin heboh.
Jungkook dan Jimin ikut-ikutan panik dan berdiri sambil merapikan tudung putih sang pengantin dan menuntunnya berjalan.
"Pelan-pelan, princess. Yoongi hyung masih di beri wejangan oleh pastur."
Seokjin mendengus. "Ya ya, kalau perlu lelaki dingin itu di siram holy water supaya sedikit cair." Pergerakan tangannya terhenti ketika melihat raut wajah Namjoon berubah. "aku tidak mengatainya. Aku hanya ingin dia menjaga Jimin dengan baik." Lanjutnya sambil membereskan gaun Jimin.
Namjoon tertawa, ia mengusakan telapak tangannya pada rambut Seokjin yang sudah di tata sedemikian rupa hingga menjadi sedikit berantakan. "Sudah, ayo bawa adikmu ke pintu depan."
"Jimin, tolong jalannya perlahan." Ucap salah satu perias yang tengah memegangi buket bunga Jimin. Jimin pun menangguk.
*
Suasana pemberkatanpun cukup khidmat dan lancar. Jimin menahan napasnya ketika pintu di buka dan memperlihatkan Yoongi dengan balutan seragam pilotnya yang malah membuatnya jauh terlihat makin tampan. Jimin sengaja menyuruh Yoongi untuk menggunakan jas pilotnya dibandingkan harus memakai tuxedo mahal karena di pertemuan pertama mereka, Yoongi menarik perhatiannya dengan seragamnya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting for you.
Fanfiction"Tenang saja, aku akan menunggumu selalu disini." -Park Jimin-. "Aku terlalu lama menunggumu. aku lelah. tapi rasa cintaku terlalu besar mengalahkan rasa lelahku." -Jeon Jungkook-. "Aku tidak bisa menunggu terlalu lama lagi, usiaku sudah tidak muda...