0.8

1.6K 159 11
                                    

[Author POV]

"Apa benar Joohyun menyirammu?" tanya Tuan Kim.

Minyoung mengangguk, lalu tersenyum sedih, "Tapi sungguh aku sudah memaafkannya."

Lihat saja, Joohyun. Semakin kau tidak suka denganku, semakin banyak orang kesayanganmu yang akan mempercayaiku. batin Minyoung.

"Maafkan anak kami, Minyoung-ah. Aku tak mengerti mengapa Joohyun begitu tak menyukaimu," kata Nyonya Kim.

Minyoung tertawa kecil, "Tak apa, mungkin ia hanya tak rela kalau ia harus berbagi Namjoonnya denganku," ucap Minyoung.

Di luar rumah, kakak beradik itu masih melihat satu sama lain dengan tatapan marah. Lalu akhirnya Namjoon memecahkan keheningan diantara mereka.

"Apa masalahmu dengan Minyoung?" tanya Namjoon.

"Apa pedulimu?" balas Joohyun.

"Jangan seperti ini Joohyun!" seru Namjoon. "Jawab aku! Apa masalahmu dengan kekasihku!!" bentak Namjoon.

Joohyun terlihat kaget saat Namjoon membentaknya, ia tak pernah di bentak dengan kakaknya itu. Dadanya langsung terasa nyeri, pandangannya buram karena air matanya yang mulai membendung.

Dan Namjoon menyadari itu, air muka Namjoon menghalus ia menyesal telah membentak adik kesayangannya.

"Joohyun-ah...aku-"

"Nikmati makan malammu dengan kekasihmu, Namjoon. Aku pergi, jangan ikuti aku. Aku tidak mau bertemu denganmu,"

Namjoon terdiam melihat punggung adiknya yang semakin lama mengecil karena ia semakin menjauh.

Jujur, ini pertengkaran paling dahsyat bagi kedua pihak. Mereka tidak pernah seperti ini. Namun Minyoung merubah segalanya.

Ia merubah keakuran kakak dan adik itu. Ia membuat mereka saling...membenci.

Jujur Namjoon merasa sakit yang mendalam saat adiknya terus berkata bahwa ia tak mau di anggap sebagai adiknya lagi, ia tak mau berbicara padanya lagi, dan ia tak mau bertemu dengannya lagi.

Bahkan...ia tak mendengar panggilan oppa di akhir namanya.

Ia tak habis pikir, mengapa adiknya itu sangat membenci wanita sebaik Minyoung?

"Oh? Namjoon? Mengapa kau ada di luar?" tanya Yoongi saat ia baru pulang dari mall dengan Soojin. Yoongi adalah tetangga mereka, makanya ia dan Joohyun dekat satu sama lain sedari kecil.

Namjoon menghela nafasnya, "Aku bertengkar dengan Joohyun," kata Namjoon.

"Lagi?" tanya Yoongi, ia mengangkat satu alisnya.

Namjoon mengangguk, "Gara-gara Minyoung?" tebak Yoongi, lagi, Namjoon mengangguk.

Yoongi menghela nafasnya, "Namjoon-ah, seharusnya kau juga mengerti bahwa Joohyun hanya ingin melindungimu. Jika aku adalah adikmu, aku juga akan merasa kecewa saat keluargaku sendiri lebih percaya dengan orang lain di bandingkan aku." kata Yoongi.

Namjoon hanya menatap Yoongi dengan tatapan kosong, "Ia pergi kemana?" tanya Yoongi.

"Aku tidak tau, sepertinya ia ke tempat biasa,"

"7eleven?" tanya Yoongi, Namjoon mengangguk, "Ia kesana," Namjoon menunjuk arah jalan perginya Joohyun.

Yoongi mengangguk, "Baiklah, aku akan menenangkan Joohyun. Masuklah, joonie. Biar aku yang urusi Joohyun,"

"Terima kasih, Yoons." Yoongi mengangguk dan meninggalkan Namjoon. Melihat Yoongi pergi, akhirnya Namjoon pun masuk ke dalam rumah.

Entah Joohyun yang berjalan terlalu lama, atau Yoongi yang terlalu cepat..mereka bertemu di tengah jalan.

TomboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang