Dokter yang menangani Shakti pun keluar. Denger segera Siddharth, Drashti, Karan, Helly, Mouni, & Arjun menghampiri dokter tersebut, Sedangkan Anita & Kriti terus berdoa dikuil.
"Dok bagaimana keadaan putra saya" Ucap Drashti menangis kepada dokter dengan penuh harapan bahwa anaknya akan baik baik saja.
Dokter bertunduk sedih dan ia berkata "Maaf tuan nyonya, putra anda tidak bisa diselamatkan ia telah meninggal dunia" Ucap Dokter mengagetkan semua yg ada disana
"Apa dok" Ucap semuanya kaget
"Akibatk benturan yang sangat fatal tuan Shakti tidak bisa diselamatkan" Lanjut sang dokter
"Anak saya meninggal dok, gak mungkin" Sesudah berkata Drashti langsung pingsan ditempat.
Drashti dibawa ke ruang rawat karena keadaanya sangat drastis ditemani dengan Helly & Mouni.
"Shakti ayah tidak menyangka kau akan seperti ini nak" Ucap Siddharth mengusap usap kepala Shakti yang sekarang sudah mendingin
Arjun masih diluar sedangkan Siddharth & Karan menemui Shakti. Arjun masih menunggu kapan Radhika & anak Radhika.
Tak beberapa lampu oprasi ruang Radhika mati, Arjun yg melihat itu langsung menangis Karan. Karan keluar dan begitu juga dokter yang menangani Radhika.
"Dok bagaimana keadaan putri & cucu saya" Ucap Karan panik
"Maaf tuan anak ada tidak bisa diselamatkan tapi putri anak anda sangat kuat dia masih bertahan hidup" Ucap Dokter
"Maksud dokter" Karan kaget
"Jadi gini tuan, nyonya Radhika tidak bisa diselamatkan tapi putrinya selamat, anak dalam kandungannya tetap bertahan dia selamat sedangkan ibunya dia telah tiada, bayi nyonya Radhika sedang dibersihkan oleh suster" Ucap Dokter membuat Karan & Arjun kaget. Serta Kriti & Anita yang baru datang dari kuil.
"Anda boleh masuk menemui bayi nyonya Radhika" Lanjut sang dokter lalu pergi.
Mereka berempat masuk ke ruangan dan Ankita langsung memeluk mayat Radhika Sedangkan Kriti dia mengambil bayi Radhika dari gendongan suster.
"Bayi nya sangat cantik" Ucap Kriti sambil membelai bayi Radhika
-----------------
Semuanya sudah berkumpul untuk membakar mayat Shakti & Radhika sebelum itu dilakukan mereka merayakan acara pemberian nama untuk hadiah pemberian Shakti & Radhika sebelum pergi.
"Kita akan menamai putri Shakti & Radhika dengan nama Radhika Veeran Chopra Kapoor " Ucap Siddharth sambil menggendong putri Shakti & Radhika yang diberi nama sama dengan nama ibunya.
"Nama yg bagus" Ucap Anita sambil mengambil ali Radhika dari gendongan Siddharth.
Setelah selesai mereka langsung membakar Mayat Radhika &Shakti dengan beberapa ritual.
"Shakti Radhika, aku berjanji akan menjaga anak kalian, kalian akan tenang disana" Ucap Mouni yg selalu menangis dalam pelukan Arjun
"Kita akan menjadi orang tua angkat anak kalian" Ucap Arjun
"Ayah Ibu Radhika akan senang disini, ibu dan ayah Radhika sayang kalian" Ucap Drashti menangis sambil memegang tangan Radhika dan melambaikan nya pada mayat orang tuanya yg sedang dibakar.
-------------
Sekarang adalah saatnya membuang abu Radhika & Shakti. ( anaknya sementara dipanggil Veeran dulu ajah ya soalnya kalau dipanggil Radhika nanti binggung Radhika yg mana ). Veeran yang usianya belum genap 1 bulan dibawa kemana mana oleh nenek & kakeknya di setiap acara persembahnyangan Radhika & Shakti. Begitu juga saat hari ini ia di ajak ikut serta dalam membuang abu Radhika & Shakti.
"Ibu yakin kalian akan tenang disana nak" Ucap Anita sambil membuang abu Radhika bersama Veeran. Sedangkan Drashti membuang abu Shakti disebelah Anita.
Setelah selesai mereka mampir dilestoran untuk menyantap makanan.
"Bu Mouni ingin bilang, apa ibu setuju kalau Veeran diberi ASI oleh teman Moo, Moo tidak ingin putri Radhika kekurangan nutrisi" Ucap Mouni
"Tidak apa apa Moo, Veeran akan mendapatkan asi dari teman kamu tapi apa dia setuju" Ucap Anita
"Dia setuju bu, lagian dia juga teman kami dia baru melahirkan 3 bulan yg lalu, dia juga bisa berbagi ASI nya untuk Veeran dan anaknya" Mouni
"Ya sudah Moo terserah kamu, yang penting Veeran bisa mendapatkan ASI" Ucap Drashti.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Power Of Love {End}
RomancePerjodohan antara orang yg saling tidak mencintai emang menyakitkan. Tapi kelamaan tumbuhlah cinta, yg membawa keharmonisan. Kebahagian mereka tidak lama karena tidak bisa melihat anak mereka.