56 Ending

554 24 3
                                    

3 Tahun Kemudian...

Radhika POV

Waktu berjalan begitu cepat, baru kemarin saja aku berjuang mempertaruhkan nyawa ku demi melahirkan putra ku. Aku tidak membayangkan sekarang dia sudah besar, tumbuh menjadi anak yang imut dan tampan.

Shahad Veeran Arora
Putra kecil ku yang lahir pada 1 Mei 2016 (ngasal nih diambil dari tanggal lahir Radhika & Shakti). Diumur yang masih 3 tahun, putra ku itu sangat pintar dia selalu menuruti kata orang tuanya dan dia sudah sangat suka belajar. Aku serta Shakti selalu menyempatkan waktu kami untuk mengajar nya. Mengajar nya menggambar, menulis, membaca, menghitung, dan sikap teladan padanya. Kami benar benar menuntut dia menjadi anak yang baik, awalnya kami kira anak sepertinya tak akan menurut untuk belajar tapi dia sangat senang melakukannya.

Shahad sangat dekat dengan Ishani, bahkan dia manggil Ishani dengan sebutan Mami. Aku kadang suka iri dengan kembaran ku sendiri dia begitu dekat dengan Shahad, kadang putra ku itu suka lupa keberadaan ku kalau sudah ada Mami nya. Apa lagi sekarang ini, Ishani yang baru mempunyai bayi sangat sibuk mengurus bayi nya, Shahad selalu merengek ingin bersama Ishani. Dia pernah bilang kepadaku "Maa, mami sekarang udah tidak sayang Shasha lagi" Curhat nya pada ku. Aku tertawa mendengar ucapannya, jelas saja Ishani lebih mementingkan bayi nya, bayi itu putri yang dia lahirkan sedangkan Shahad dia putra ku, aku yang melahirkannya.

""Mamaaaaa" Teriakan anak kecil menggema di kamarku, ya siapa lagi kalau bukan buah hati ku, Shahad dia berlari ke arah ku.

"Kenapa sayang?" Tanyaku padanya sambil menggendongnya.

"Uncle Manyu jail maa, masa Shasha dikatain endut sama Uncle" aduh Shahad padaku, si Manyu itu memang sangat usil dengan putra ku. Aku sering mengomelinya karena sering membuat Shahad menangis, dia selalu menjawab "Ayoo lah kakak ipar, aku butuh hiburan" enak saja anakku dijadikan hiburan.

"Dimana Uncle mu?" ingin rasanya ku mencekiknya.

"Uncle ada dibawa maa, tadi saat uncle datang Shasha langsung di gendong dan diputar putar maa, pucing pala Shasha maa" Aduh nya padaku sambil memegang kepalanya. Ohh ya, Shahad sering memanggil dirinya sendiri dengan nama Shasha, aku tidak tau kenapa dia memanggil namanya dengan sebutan itu, tapi aku tak mempersalahkannya karena nama itu juga cukup bagus.

"Maa ayoo jangan ngelamun" tegur putraku yang mencium pipi ku.

Aku pun langsung keluar dari kamar sambil menggendong putra nya turun ke bawah. "Mamiiiiiiiii" Teriak Shasha  yang langsung merosot dari gendonganku dan berlari ke arah wanita yang dipanggil Mami olehnya, ya siapa lagi kalau bukan Ishani.

"Gendong Miii" rengek Shasha saat sudah ada didepan Ishani yang sedang menggendong bayi mungil.

Ishani memegang pipi Shasha, "Sayangg tolong gendong Ishika dulu, aku mau gendong putra ku" Ucap Ishani, yang menggendong putri kecilnya. Ishani memberikan Ishika pada suaminya dan langsung menggendong Shasha.

"Mami sayang Shasha atau Ishika" tanya Shahad dengan lugunya, aduhh sayang ya pasti mami mu lebih sayang Ishita yang jelas jelas putri nya, anakku itu memang aneh.

"Mami sayang kalian berdua" Jawab Ishani sambil mencium pipi bakpau milik Shasha.

"Shasha mama sampai kaget tadi kamu merosot dari gendongan, jangan begitu lagi sayang mama takut kamu kenapa napa" Omel ku pada Shahad yang tadi mengagetkan ku karena dia langsung merosot dari gendongan ku.

"Mama berisik deh ganggu aja" Dia berbalik mengomeli ku, siapa yang mengajari nya berbicara seperti itu. Mendengar ucapan Shahad orang orang yang ada di rumahku tertawa, ahh sungguh kesal.

Power Of Love {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang