Kekuatan Cinta 23

722 49 3
                                    

"Ka Kit" Terik Radhika pada seorang lelaki yang sedang bersama temannya

"Eh Radz sini" Kata Ankit. Radhika menuruti perkataan Ankit.

Radhika Prov

"Hy Radz" Sapa Shakti sambil melambaikan tangannya saat diriku menghampiri dirinya & Ankit

"Hy Juga"

"Eh ya udah ya saya ingin pergi ke kamar dulu, Shaks jaga adikku ya" Kata Kakak sembari meninggalkan ku dengan Shakti

"Hy ka kau ingin kemana" Kataku yg melihat kakak pergi

"Sebentar Radz, kau sama Shakti dulu ya" Kata Kakak menghilang dari pandanganku

"Ih kakak ini" Kalu ku sambil memasang wajah cemberut

"Kok Ankit ninggalin kita berdua si" Kata Shakti yang bertanya seperti orang bodoh

"Entahlah"

"Ke kantin dulu yu" Ajak Shakti

"Aku belum minta uang sama kakak" Kata ku cemberut

"Ya udah saya yg traktir" Tawar Shakti

"Bener nih" Ucap ku semangat

"Iya, ayo cepat" Kata Shakti sambil mengurutkan tangannya agar aku bergandeng dengan nya

"Untuk apa tanganmu ini" Kataku tidak tau

"Mau nyebrang" Jawab Shakti jutek

"Dasar cowo" Dengan terpaksa aku membalas uluran tangannya dan kami bergandengan menuju kantin

Kami bergandengan menuju kantin. Semua orang menatap kami dengan wajah tidak suka karena Shakti adalah orang tampan di kampus semua wanita menatap ku tidak suka karena bersama Shakti. Kami duduk di meja yg kosong dan memesan makanan.

"Radz kenapa kau diam saja" Katanya sambil memegang tanganku, aku yg merasa risi menipis tangannya

"Lancang sekali si kau ini megang megang tangan orang" Ocehku

"Sorry Radz aku tidak bermaksud untuk membuatmu sedih" Mohonnya

"Iya iya, tapi aku gk suka ada yg megang megang diriku kalau bukan keluarga ku" Jawabku dingin

"Ok" Ucapnya sambil memberikan 👌

"Radz mau makan apa" Tanya Shakti saat mereka sudah sampai di Kantin

"Ehm apa ajah deh terserah kamu, tapi makanan hindi ada gk" Ucapku polos dan dia tertawa. Aku adalah pecinta negara ku sendiri tapi aku ingin bersekolah di London karena itu adalah impian ku

"Ya ampun Radz, disini hanya ada makanan barat Radz tidak yg lain. Kalau kamu mau makanan hindi, kita ke kamar ku yu / ke kamarmu untuk membuat masakan hindi soalnya disini gk ada" Kata nya yg membuatku kaget

"Enak ajah, mau macam macam kau dikamar, gk gk mending aku cari di Internet, dimana penjual yg menjual masakan Hindi" ideku.

"Ok ok, tapi bagaimana dengan Ankit pasti dia akan mencari kita"

"Soal ka kit, itu gampang nanti aku chat dia ajah" mengeluarkan HP

"Ide yg bagus cantik" Kata Shakti tidak sadar

"Apa tadi kamu bilang, oh makasih ya baru tau aku cantik"

Radhika Veeran
"Ka aku sama Shakti ingin ke restoran yang menjual makanan hindi, nanti kaka nyusul ajah ya ini alamatnya ******"

Ankit yg melihat hpnya bergetar ia langsung membuka nya. Ternyata yg chat dia adalah Radhika adik angkatnya.

Ankit Sheikh
"Ok. nanti aku nyusul ya dede cantik, hati hati ya"

Radhika Veeran
"Makasi ka"

Radhika tersenyum

Ankit Sheikh
"Iya "

Kami pun akhirnya pergi menuju tempat yg kami jutu.

------------

Mereka pun sampai di restoran tersebut dan langsung memesan makanan ke sukaan mereka. Pesanan datang dan mereka pun menyantapnya.

"Radz kalau makan jangan belepotan dong" Kata Shakti sambil berjalan menuju diriku.

"Kamu mau apa" Ucapku ketakutan

"Ini ada makanan tertinggal di bawah mulutmu, kau kaya anak kecil ya" Ucap Shakti sambil mengambil sisa makanan yg ada didekat mulutku & setelah itu tertawa

"Kau ini bukannya bilang saja, malah langsung sentuh sentuh" Ucapku cemberut.

"Hy sayang" kata Ankit yang baru datang

"Ka sini"

"Ya ternyata makanannya sudah habis ya" Ucap kakak kecewa

"Ka pesan ajah lah"

"Ok 👌"

Mereka pun menyantapnya makanan bersama dan saling berbincang dihiasi tawa riang. Tiba tiba ponselku berdering dan ternyata ada yg menelpon ku, ku ambil ponsel ku dan ternyata Mami Mouni menelpon.

"Ia ma ada apa kangen aku ya ma" Ucap ku mendahului pembicaraan

"Iya sayang mami rindu kamu, kamu lagi dimana sayang" Ucap Mami disebrang sana

"Oh aku lagi makan di restoran hindi bersama Kakak & Temannya"

"Ankit sudah punya teman disana"

"Ia mam dia sudah punya teman disini, teman satu kelas nya mam"

"Oh kalau kamu"

"Belum mam, kan mami tau sendiri anakmu ini tidak suka bergaul dengan orang yg aku gk kenal"

"Kamu ini kebiasaan ya, hilangkan jutek kamu sayang, kamu percis sama Ibu kandungmu yang tidak suka bergaul"

"Ya lah mam kan aku terlahir dari rahim mama, ya jelas kebiasaan kami mirip"

"Bagaimana kabarmu"

"Baik mam, kalau mami bagaimana"

"Mami juga baik, Smriti sangat kangen di ajarin belajar sama kamu sayang"

"Aku juga kangen mam sama Smriti, ya udah ya mam kau mau lanjut makan"

"Iya sayang bay"

Telpon kami berdua pun terputus.

"Siapa yg nelpon?, Mami Mouni?" Kata Ankit setelah telponan ku selesai

"Iya ka"

Power Of Love {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang