"Oke pakk."
"Al, demi apa lo di cari sama Kak Galvan." bisik Bella mengintrogasi Alexa.
"Gue gak tau Bell, tiba tiba di panggil, gue aja kaget." jawab Alexa datar.
"Mau cari Alexa, Alexa nya ada?" tanya Galvan datar kepada murid yang ada di kelas.
"Nah yo Frans, ada saingan berat nih." cibir James.
"Yah, Kasian deh Frans pupus harapannya." balas Giornimo.
"Yang sabar aja ya Frans." balas Sherika.
Alexa yang berdiri bersama teman temannya berjalan duluan karena Galvan menunggunya.
"Mau kemana sih?!" tanya Alexa sinis.
Galvan yang sudah malas dengan ocehan Alexa pergi menarik lengan Alexa menuju mobilnya.
••••
"Masuk." ucap Galvan singkat.
"Gak! Sebelum lo kasih tau lo mau bawa gue kemana." ketus Alexa.
"Masuk." Galvan yang sudah kesal menarik Alexa dan memaksa Alexa masuk kedalam mobil.
"Lo mau bawa gue kemana?!" teriak Alexa membuat Galvan menoleh sesaat.
"Kalo di tanya jawab dong! Jangan bikin kesabaran orang abis cuma gara gara lo ga jawab." lanjut Alexa.
"Sesuatu." balas Galvan datar.
"Lo tuh ya di tanya dari tadi jawabannya cuma sekata." ucap Alexa sambil menatap Galvan.
"Hargai orang yang udah ngajak ngomong lo, suatu saat kalo dia ga mau ngomong sama lo, gimana rasanya?" perkataan Alexa berhasil membuat Galvan menatap Alexa.
"Apa?" balasnya datar.
"Hah?! Lo ngomong yang bener dong!" balas Alexa dengan kesabaran yang teruji.
Galvan hanya diam dan melanjutkan mengendarai mobilnya.
"Rumah lo dimana?" tanya Galvan mencairkan suasana yang sedari tadi hanya berdiam diaman.
"Lo mau ngapain kerumah gue?!" tanya Alexa ketus.
"Dimana?" tanya Galvan.
"Gue ga bakal kasi tau sebelum lo jawab pertanyaan gue." ucap Alexa mengerucutkan wajahnya sementara Galvan kembali terdiam.
"Galvan! Lo mau ngapain ke rumah gue?!" tanya Alexa dalam hati mengalah.
"Mau ngelamar lo."
Deg.
"Gu-gu-gue serius Galvan!" ucap Alexa tergesa gesa.
"Canda, Rumah lo dimana?"
"Lurus, belok kiri, di perempatan belok kanan." jawab Alexa membuat Galvan mengangguk mengerti.
••••
"Ganti baju lo." ucap Galvan di dalam mobil.
"Mau kemana si?! Gue ga tau harus pake baju apa." balas Alexa kepada Galvan.
"Ganti baju lo." ucap Galvan kedua kali.
"Lo itu ya, kalo ga jawab ya ngulang ngulang perkataan lo itu, hargai orang nanya." nasehat Alexa sambil turun dari mobilnya.
"Lo ga mau masuk?" lanjut Alexa bertanya kepada Galvin.
"Gak."
••••
"Kak Galvan." panggil Alexa melangkahkan kakinya memasuki mobil Galvan.
"Siapa suruh lo masuk?" tanya Galvan ketus.
"Lah? Terus lo ngapain nunggu gue disini?" tanya balik Alexa.
"Siapa suruh lo masuk? Keluar!"
"Fine! Kalo itu mau lo." dengan cepat Alexa turun dan masuk kerumahnya. Galvan yang melihat Alexa masuk kerumahnya dengan cepat keluar dari mobil "tunggu."
"Ngapain? Lo suru gue keluar dan lo sekarang suruh gue tunggu, mau lo apa?" tanya Alexa memutar tubuhnya.
Galvan yang tidak menjawab apa apa beralih ketempat duduk sebelah driver dan membukakan pintunya.
"Masuk."
"Ma-ma-maksud lo apa?"
"Masuk."
"Oh My Lord! Ya! Gue masuk!" Alexa yang sudah kesal terhadap Galvan hanya bisa mengikuti perintah dari Galvan.
Kini Alexa sudah masuk kedalam mobil dan pintu ditutup oleh Galvan.
Gue bukan siapa siapa lo aja lo romantis banget. Gumam Alexa sambil tersenyum sendiri.
••••
"Kak, ini mau kemana sih kak, please jawab." keluh Alexa sementara Galvan hanya terdiam.
"Kak!" teriak Alexa.
Galvan hanya menoleh.
PAKK.
Pukul Alexa di bahu Galvan.
Galvan hanya menoleh melanjutkan mengendarai.
"Ini orang atau alien sih." bisik Alexa
pelan.••••
Kini hari sudah petang, Alexa berada di dalam rumah Galvan. Tepat dengan janjinya ia akan membawa Alexa kerumahnya karena Alexa sudah tercantum oleh keluarganya sebagai pacar Galvan.
''Duduk dan tunggu." perintah Galvan singkat membuat Alexa duduk terdiam sambil melirik setiap sudut rumahnya. Tidak sengaja Alexa melirik lukisan besar yang terpampang jelas adalah keluarga Galvan.
"Kok Kak Galvan ada dua ya? Malah mirip banget lagi mukaknya. Itu yang mana Kak Galvan?" gumam Alexa menatap bingung lukisan itu.
"Eh, ini Alexa ya?" tanya Galvin menghampiri Alexa.
"Hah?"
Sontak Alexa terkejut begitu juga dengan Galvin.
"Kenalin gue Gal--"
"Galvan kan? Gue udah tau, sekarang cepet jawab lo mau ngapain aja gue kesini."
"Gu-gu-gue bukan Gal--"
"Wahhh, ini yang namanya Alexa ya, pacarnya Galvan, Loh? Ini kan Anaknya Pak Melvin?" datang Leandra memutuskan pembicaraanya
"Loh ini Tante Leandra kan? Saya bukan pacarnya Galvan tante? Saya ad—"
"Mah, aku ke kamar dulu mau ganti baju." putus Galvin berlari ke atas sedangkan Leandra hanya menjawab dengan senyuman.
"Kamu satu sekolah ya sama Galvan?" lanjut Leandra menanyakan kepada Alexa.
"I-i-i-iya Tante saya satu sekolah sama Kak Galvan." jawab Alexa malu.
"Kamu pacarnya Galvan kan?"
"Saya bu--"
"Dia pacar Galvan Mah." potong Galvan sambil menuruni tangga.
"Ayuk Mah, Makan. Papah udah nunggu di meja." lanjut Galvan menyuruh Leandra untuk berjalan duluan.
"Sekarang lo jadi pacar gue!" bisik Galvan pelan kepada Alexa, Alexa yang bingung melihat perubahan sikap Galvan hanya mengangguk mengerti.
"Dan inget! Panggil gue Galvan bukan Kak Galvan" lanjut Galvan sambil menuju meja makan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
GALEXA [NOVEL]
Teen Fiction[SEBAGIAN PART DIHAPUS] Semua perihal keluarga, persahabatan, percintaan hadir disini. Bagaimana bisa terjadi? Apa yang Galvan cari selama ini selalu ada di hadapannya? Dengan tidak sengaja menyakiti seorang perempuan yang sempat dan masih ia cintai...