"Sheill, lo kenapa? Kok gue dateng lo udah nangis?" tanya Alexa sambil duduk disebelah Michellia.
"Lo belom tau masa lalu gue ya?" tanya Michellia.
"Belom, kalo lo mau cerita, cerita aja." jawab Alexa santai.
"Gue SMP pernah pacaran sama Keelan, Al." ucap Michellia pelan.
"What?!" pekik Alexa keras membuat satu kelas yang sedari tadi rusuh mendadak diam.
"Mendingan jangan cerita disini, gue yakin pasti banyak yang denger." ajak Alexa keluar kelas dan duduk di ujung koridor dekat lapangan basket.
"Sekarang lo cerita sama gue." balas Alexa.
"Gue mantannya Keelan, Al! Lo tau dia tadi ngapain ngajak gue ngomong?"
"Apa?"
"Dia ngajak gue balikan Al."
"Lo ini sedih atau terharu?!"
"Gue sedih Al."
"Kenapa?"
"Dia ngajak balikan karna dia ga bisa lupa dari mantannya sesudah gue. Dia bilang gue bakal jadi pacar."
"Loh bagus dong lo jadi pacarnya."
"Pacar mainan."
Lirih Michellia menyandar di bahu Alexa sambil menitih kan air mata.
"Udah Sheill, banyak yang lebih dari Keelan, jangan pernah mau kalo lo cuma di jadiin mainan doang, Oke?" nasehat Alexa memegang bahu Michellia, Michellia hanya mengangguk.
"Gue juga punya masa lalu yang lo belom tau, lo seharusnya bersyukur. Saat lo kehilangan, lo masih bisa ngeliat dia, tapi gue? Gue gak bisa Sheill." keluh Alexa menatap buku jarinya.
"Gue sahabat lo! Dan lo harus cerita sama gue sekarang!"
Alexa menceritakan panjang lebar tentang masa lalunya. Senyumnya mengembang di wajah Alexa, Michellia yang mendengar tutur cerita Alexa pun ikut tersenang.
"Lo gak mau cari cowo itu lagi?"
"Gue gak tau harus cari kemana, tiga tahun gue dari Prancis dan gue udah lupa sama wajahnya." jawab Alexa santai.
"Gue bakal bantuin lo Al." balas Michellia menekankan perkatannya.
••••
"Guys, gue balik duluan ya udah setengan dua belas nih." pamit Alexa yang sedang berkumpul bersama anggota campnya.
"Lah? Lo mau kemana? Ini baru istirahat kedua loh? Kita kan pulang jam dua kenapa lo pulang duluan?" balas Anastashya membuat teman teman lainnya menengok.
"Gue-gue-gue mau ke rumah--rumah-- Ya gue mau pulang rumah aja." jawab Alexa santai.
"Hati hati Al." balas Michellia.
"Hati hati baby." sahut Frans melambaikan tangannya.
"Hati hati ya Al."
••••
"Hallo Kak Maco." sapa Alexa sambil berbuka pintu.
"Hai Alexa, kamu dari mana aja? Ini sudah jam dua belas dan kamu melewatkan setengah jam mu." jawab Maco memakai jaz putih dan duduk di ruang kantornya.
"Maaf Kak, Tadi Alexa kejebak macet dan Alexa jalan kesini." balas Alexa menundukkan kepalanya.
"Hah? Kamu ngapain jalan?! Kakak sudah bilang kalau kamu gak boleh capek, nanti sakit kamu kumat lagi. Kakak gak mau kamu kenapa kenapa." resah Maco.
Alexa memanggil nama Maxime Colbert dengan singkatan Maco. Walaupun Maco bukan siapa siapa dari Alexa, tetapi Alexa menggangap Maco seperti kakaknya sendiri karena Alexa sangat berutang budi pada Maco karena telah menggratiskan seluruh biaya rumah sakitnya.
Alexa adalah salah satu pasien di rumah sakit Max Siwell yang menderita penyakit kanker otak stadium 2. Saat kenaikan kelas ke jenjang SMA, Alexa merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya, jika sedikit Alexa terlalu capek ia akan mimisan, pada saat itu juga Alexa menghubungi salah satu petugas rumah sakit Max Siwell untuk mendapatkan dokter khusus saat mengobati dia.
"Sekarang kamu harus ST Scan, ikut kakak." ajak Maco sambil menggandeng tangan Alexa.
"Alexa, kanker kamu ini sudah semakin parah, sekarang kamu bergantungan dengan kanker stadium tiga." ucap Maco pasrah.
Informasi yang diberikan Maco berhasil membuat Alexa terkejut.
"Hah? Stadium tiga? Apa Kak Maco gak salah?" tanya Alexa mencoba menenagkan diri.
"Tidak Al, kakak ga salah, kakak akan usahakan kamu untuk sembuh dari kanker ini tapi kamu harus confident untuk bisa melawan kanker ini. Apa mau kakak sampaikan pada keluargamu?"
"Jangan pernah kak, Alexa ga mau ngebebani keluarga Alexa."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
GALEXA [NOVEL]
Teen Fiction[SEBAGIAN PART DIHAPUS] Semua perihal keluarga, persahabatan, percintaan hadir disini. Bagaimana bisa terjadi? Apa yang Galvan cari selama ini selalu ada di hadapannya? Dengan tidak sengaja menyakiti seorang perempuan yang sempat dan masih ia cintai...