GALEXA #13

54.9K 3K 35
                                    

Keadaan rumah Galvan kini sangat ramai karena kedatangan Alexa selaku pacar Galvan.

"Apan, Apin mana?" tanya Leandra mempersiapkan makananya sementara Galvan duduk persis di sebelah Alexa dan Jeremy yang berhadapan dengan Galvan.

"Mah, nama Galvan bukan Apan tapi G-A-L-V-A-N, Galvan." balas Galvan mengeja namanya sambil mengendus kesal.

"Hah? Apan?" gumam Alexa dalam hati sambil tersenyum sendiri.

"Gausah ketawa deh Al." jawab Galvan sinis kepada Alexa membuat Alexa terhenti dari senyumnya.

"MAMAH! PAPAH! APAN! APIN UDAH SIAPPPPP." teriak Galvin sambil menuruni tangga.

"Gausah teriak teriak napa!" jawab Galvan ketus.

Hah? Itu siapa? Mirip banget sama Galvan, apa gue ga salah liat? Gumam Alexa dalam hati sambil menatap Galvin dan mengerucutkan keningnya.

"Hallo! Hallo! Hallo!" lambai tangan Galvin persis di depan wajah Alexa.

"Alexa! Lo ngapain bengong? Bingung ya ngeliat gue sama Galvan?" tanya Galvin sambil menark kursinya.

"Eh-h-h-, i-i-iya. Lo kembar ya?" tanya Alexa kepada Galvan dan Galvin.

"Iya." balas Galvan dan Galvin bersamaan.

"Galvan ini kakak gue, beda waktu lahirnya cuma selisih tiga menit." lanjut Galvin mengangkat lengannya dan memasang  tiga jarinya.

"Ohhh gitu, pantesan. Pasti yang tadi di ruang tamu itu lo ya?"

"i--"

"Waktunya makan bukan berbincang bincang." potong Galvan ketus, sementara Jeremy tetap duduk dan menunggu makanan datang.

"Makanannya sudah siap. Silahkan Alexa kamu ambil makanan yang kamu mau." ucap Leandra kepada Alexa.

"Jadi kamu ini pacarnya Galvan ya? Kamu anak dari Melvin kan?" tanya Jeremy membuat Alexa bungkam seribu kata.

"I-i-iya Om, saya pacarnya Kak Gal-- maksudnya Galvan." jawab Alexa terputus-putus.

"Kamu satu sekolah ya sama Galvan." tanya Jeremy lanjut.

"Iya Om, saya satu sekolah dengan Galvan."

"Galvan gimana di sekolah?" pertanyaan dari Jeremy sungguh mengintrogasi Alexa, perihalnya Alexa baru mengenal Galvan sekarang.

"Secara umum sih Galvan baik Om, perhatian, terkenal--- cuma agak dingin gitu Om." balas Alexa terkekeh pelan. SIgapnya Galvan langusng menatap sinis Alexa.

Boleh juga tuh pujiannya. Gumam Galvan dalam hati.

"Al, cewe cewe di Stancio cantik cantik gak? Kalo di Griffen cewenya jelek jelek dan cabe cabean." tanya Galvin kepada Alexa membuat Alexa, Jeremy serta Leandra terkekeh tapi tidak dengan Galvan, ia hanya diam saja dan melanjutkan makannya.

"Papah tau gak? Di sekolah Galvin cara belajarnya jelek banget Pah, Galvin tertekan banget disana, Galvin ga boleh keluar kelas sebelum bel istirahat bunyi." keluh Galvin mendeskripsikan sekolahya.

Kini Alexa semakin terbahak melihat ocehan Galvin serta Jeremy dan Leandra, Galvan yang mendengar keluhan Galvin langsung tersedak dan meneguk airnya.

"Heh Galvin, itu emang udah peraturan sekolah, yaiyalah lo tertekan orang lo melanggar peraturan." balas Galvan sinis sementara yang lainnya masih terbahak mendengar ocehan Galvin.

"Tapi memang benar adanya, disana cara belajar nya sangat salah, banyak rekan papah yang anaknya sudah pindah sekolah karna merasa tertekan." balas gagah Jeremy menepuk adil ocehan Galvin.

"Kalo kamu mau masuk Stancio gimana Galvin? Apa kamu bersedia?" tanya Jeremy membuat Galvan kaget sementara Galvin sangat senang mendengarnya.

"Gak! Galvin gak boleh masuk Stancio Pah." keluh Galvan kepada Papahnya sementara yang lain mengerucutkan kenignya termasuk Alexa.

"Kenapa?" tanya Jeremy datar.

"Galvan gak mau, kegantengan Galvan tertandingi sama Galvin." ucap Galvan mengerucutkan bibirnya. Entah mengapa jika Alexa berada dekat dengan keluarga Galvan seketika sikap Galvan berubah 360 derajat.

Mendengar perkataan Galvan semua terkekeh geli. "Tenang Van, gue gak akan ngapa ngapain kok, kegantengan kita pasti seimbang." sinis Galvin sambil terkekeh.

"Kalau begitu, Galvin besok kamu ikut Papah ke Stancio dan Papah akan pindahkan kamu dari Griffen ke Stancio."

"Sudah sudah, mari dilanjutkan makannya." pungkas Leandra mengakhiri pembiraan dan melanjutkan makan.

••••

"Van, pulang yuk udah malem nih, besok sekolah dan gue belum kerjain pr." ucap Alexa.

"Nomor?" tanya Galvan singkat.

"Hah? Nomor? Nomor apa?" tanya Alexa kebingungan.

"Nomor lo."

"Hah? Eh-h-h- no-nomor gue? Ini." ucap Alexa menyodorkan benda tipisnya kepada Galvan.

"Ke mobil! Gue anter pulang." perintah singkat Galvan menuju mobil diikuti Alexa.

"Tunggu." ucap Galvan melangkah menuju Alexa.

"Minggir." lanjut Galvan sambil membuka pintu untuk Alexa.

Alexa kini hanya bisa terdiam melihat kelakuan Galvan kedua kalinya. Sementara Galvan hanya memberi kode menolehkan kepalanya kearah pintu. Alexa yang hanya bisa terdiam langsung memasuki mobil Galvan.

TBC

GALEXA [NOVEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang