Dalam hidupku aku tidak pernah merasakan yang namanya berbaur dengan orang-orang atau sekedar untuk mengobrol bersama teman. Jangankan teman aku merasa orang disekitarku tidak menganggapku sebagai teman melainkan rekan kerja.
Kecuali seokjin. Seseorang yang berselisih satu tahu lebih tua dariku. Dia lebih dari teman atau seseang sahabat melainkan aku sudah menganggapnya sebagai kakakku sendiri.
Sejak aku kecil aku kehilangan ingatanku. Bahkan nama orang tuakupun aku tidak tahu dan entah kenapa aku berada di perkumpulan manusia yang bergerak dibidang kejahatan.
Waktu dulu aku sangat takut berada di tempat seperti ini karena mereka seringkali melatih kekuatan mereka dengan berkelahi. Masih untung ada seokjin yang selalu menenangkan aku. Dia selalu merubah keadaanku ketika aku merasa takut atau bersedih pasti dia akan menenangkanku. Yang aku dengar rumornya dia adalah anak dari ketua yang beroperasi dalam bidang ini makanya mereka yang berada disini tidak berani padanya.
Sejak dulu aku di tuntut untuk berlatih agar nanti aku bisa bertarung dengan baik. Terkadang karena banyaknya melakukan aktifitas itu tubuhku sering sakit dan pegal-pegal.
Dulu aku pernah bilang pada seokjin kenapa aku harus melakukan itu. Tapi dia hanya bilang itu untuk perlindunganku dari orang jahat. Tapi sekarang aku mengerti, bukan hanya itu sekarang aku tahu apa yang aku lakukan setelah mendapat perintah dari ketua.
Perlindungan dari orang jahat? Aku tersenyum tipis ketika mendengar ucapannya dulu. Kata-kata itu seharusnya dikatakan pada korbanku yang sudah kubunuh. Sekarang aku merasa kalau aku seperti orang jahat bahkan lebih dari manusia biadab.
Aku sering di perintahkan oleh ketua untuk membunuh seseorang. Tentu saja karena ia di bayar besar oleh seseorang agar dapat membunuhnya.
Waktu pertama kali aku merasa takut ketika melakukan itu. Entah kenapa bayangan masa laluku muncul setiap aku hendak membunuh seseorang. Bayangan itu yang selalu membuatku ingin mencincang tubuh mangsaku tanpa ada rasa kasihan.
Sejak saat itu orang yang berada di tempatku sering memanggilku dengan manusia kejam dan berdarah dingin. Mereka sangat kagum dengan apa yang kulakukan. Katanya banyak anggota yang merasa takut saat pertama kali hendak membunuh mangsanya dan sangat jauh berbeda denganku.
Sejak saat itu aku sering menjalankan misi itu dan terkadang bersama teman-temanku.
"Yoongi"Aku menoleh mendapati seokjin kini memasuki ruanganku.
"Ada apa hyung"ucapku. Kemudian dia mengeluarlan kertas foto seseorang.
"Ketua menyuruhmu untuk mengurusi orang ini"ucapnya. Aku menarik foto itu dan memperhatikan orang itu. Seorang namja berpakaian sekolah dengan senyumnya yang terlihat lucu juga manis.
"Siapa dia?"
"Namanya Jeon jungkook dan ia sekarang sekolah di Bangtan high school dan tinggal di apartemen milik ayahnya"
"Kenapa orang itu menyuruh kita untuk membunuhnya?"
"Molla. Yang aku dengar karena keluarga Jeon telah merebut perusahaanya. Karena itu dia ingin kita membunuh satu-satunya penerus perysahaa Jeon Corp"jelasnya aku hanya mengangguk-anggukkan kepalaku sambil memikirkan apa hal pertama yang harus kulakukan dengan rencanaku.
"Jeon jungkook"gumamku pelan sambil tersenyum miring melihati foto itu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT : YOONKOOK (Y.K.)
FanfictionBercerita tentang keluarga yang cukup bahagia. Kekayaan, kejeniusan, dan juga keturunan menjadika mereka begitu sempurna. Namun dibalik semua itu terdapat rahasia yang di sembunyikan oleh orangtuanya. Yang jika diungkit kembali maka rasa sakit itu j...