Hari ini jungkook tidak pulang langsung kerumah yoongi. Ia di kejutkan dengan kedatangan orang tua yang menjemputnya menunggu di gerbang sekolah kemudian membawanya kerumah. Awalnya ia bingung dengan kedatangan orang tuanya, tapi setelah di beritahu jungkook mengerti. Dan dia sendiri merasa bodoh karena melupakan harinya sendiri.Tidak seperti kebanyakan orang yang memesan kue spesial. Ibu jungkook malah membuatkannya di rumah dengan tangan terampilnya membuat jungkook terkagum melihatnya. Bahkan pelayan rumahpun tidak di perbolehkan membantunya karena somin ingin memberikan yang spesial untuk anaknya.
"Wahh. Eomma sejak kapan kau bisa membuat kue?" Tanya jungkook menatap ibunya tidak percaya dengan keahliannya yang sedang membuat adonan kue.
"Tantu saja eomma bisa. Memangnya hanya bisa mendesain perhisan saja?" Ucapnya tanpa mengalihkan fokus pada apa yang di kerjakannya.
"Aku tidak tahu kalau eomma punya keahlian ini. Kau keren." Ucap jungkook sambil mengangkat kedua jari jempolnya.
"Tentu saja." Ucap somin bangga. Ia senang karena jungkook memujanya. Tidak sia-sia dirinya ikut kelas belajar membuat kue. Somin ingin melakukan yang terbaik untuk anaknya sekaligus menebus kesalahannya yang dulu karena telah gagal menjaga anaknya dengan baik.
"Appa masih kerja?" Tanya jungkook
Somi mengangguk. "Iya. Mungkin dia pulangnya sore." Jungkok hanya mengangguk mengerti.
.
.
.
Yoongi yang pulang kerumahnya terkejut dengan kedatangan jieun yang tengah menunggu di depan rumahnya.
"Kau kesini?"
"Lama sekali." Jieun menatap yoongi dengan wajah kesal.
"Ada apa?"
"Aku hanya ingin kerumahmu." Ucap yeoja itu sambil tersenyum. Yoongi hanya mengangguk menatap jieun dengan mata menelisik mendapatinya membawa sebuah gitar. "Sekalian kita belajar musik." Ucapnya. Yoongi hanya mengangguk sebelum membuka pintunya dan mempersilahkannya masuk.
Yoongi memainkan pianonya. Begitupun dengan jieun yang memainkan gitarnya. Namun pikiran yoongi masih terfokus dengan apa yang baru saja terjadi sebelum ia datang kerumahnya.
Flasback
Yoongi yang baru saja keluar dari restoran terkejut dengan jumyeon yang sudah berdiri di depannya.
"Bagaimana kau bisa kesini? Kau masih menyuruh anak buahmu itu untuk mengikutiku?" Ucap yoongi menatap malas jumyeon.
"Ayo pulang."
"Tentu saja aku mau pulang."
"Pulang kerumah kita." Ucap jumyeon. Yoongi memutar bola mata malas.
"Kau siapa?"
"Yoong—"
"Jangan memanggil namaku seenaknya. Terlebih kau orang asing." Ucap yoongi datar menjadikan jumyeon menatap bersalah pada yoongi. Dan satu hal yang membuatnya sakit adalah yoongi belum mengakuinya sebagai orang tua. Sedikitnya ia bersyukur karena bisa bertemu dengannya secara tidak sengaja.
"Kau masih belum percaya?" Ucap jumyeon. Matanya menatap leher yoongi yang terdapat liontin. "Kalung itu, ibumu yang mendesainnya."
"Jika aku keluarga kalian bagaimana aku bisa berada di tangan orang lain?" Yoongi menatap tajam jumyeon. "Apa kalian membuangku?"
"Tidak. Aku tidak membuangmu sama sekali."
"Atau kalian lalai menjagaku sampai-sampai aku hilang?" Ucap yoongi. Jumyeon hanya terdiam dengan wajah bersalahnya. "Jadi benar." Yoongi tersenyun sinis menatap jumyeon. Ternyata dugaannya benar. Kakinya yang hendak melangkah segera di tahan oleh jumyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT : YOONKOOK (Y.K.)
FanfictionBercerita tentang keluarga yang cukup bahagia. Kekayaan, kejeniusan, dan juga keturunan menjadika mereka begitu sempurna. Namun dibalik semua itu terdapat rahasia yang di sembunyikan oleh orangtuanya. Yang jika diungkit kembali maka rasa sakit itu j...