Yoongi segera turun dari tangga menuju ruang makan yang sudah di tunggu oleh keluarganya.
"Maaf. Aku telat." Ucap yoongi sambil mendudukkan dirinya dikursi.
"Tidak papa. Kau pasti lelah." Ucap somin lembut membuat yoongi tersenyum tipis. Tangannya bergerak hendak mengambil nasi untuk menaruhnya dipiring sebelum tangan somin dengan cepat mengambilnya. "Biar eomma yang ambilkan." Ucap somin. Mengambil nasi serta lauknya sebelum kemudian memberikannya pada yoongi. "Makanlah yang enak."
"Ne eomma. Gomawo." Ucap yoongi kemudian memakan makan paginya. Jungkook yang melihatnya ikut senang. Walaupun yoongi pemuda yang pendiam dan dingin tidak mengurangi kasih sayangnya sebagai seorang adik walaupun baru kenal dengan yoongi. Karena jungkook tahu yoongi seperti itu hanya belum terbiasa dengan suasana sekarang.
"Hyung. Kau bisa mengemudi mobil?" Tanya jungkook setelah makan paginya selesai. Yoongi mendongak menatap tanya jungkook sambil menganggukkan kepalanya.
"Bisa."
"Eum.. Bisakah kau mengantarku sekolah?" Ada rasa tidak enak dalam ucapan jungkook. Ia tidak bermaksud untuk membuat repot yoongi. Jungkook hanya ingin dirinya lebih dekat.
"Tentu saja." Dan jawaban yang diharapkan jungkook akhirnya terkabul plus dapat senyuman manis dari yoongi.
.
.
.
"Hyung. Kau tahu jalan menuju sekolahku?" Jungkook bertanya sambil menatap yoongi yang tengah fokus mengemudi. Yang ditanya hanya bergumam sambil mengangguk pelan membuat jungkook penasaran bagaimana yoongi bisa tahu jalan sekolahnya sedangkan yoongi sendiri baru kemarin datang kerumahnya sebagai anggota keluarga.
"Dari mana hyung tahu?"
Yoongi sedikit tersentak. Dirinya tidak sengaja dan ia bingung harus jawab apa. "Mm.. Eomma yang beritahu tadi sebelum pergi." Ucap yoongi sebelum kemudian menghela nafas lega ketika jungkook mempercayai ucapannya.
Tentu saja. Bagaimana yoongi bisa lupa alamat sekolah jungkook. Yoongi ingat betul saat pertama kali dirinya bertemu dengan jungkook di tempat yang tak lain adalah sekolah jungkook.
Setelah sampai jungkook segera turun dari mobilnya. "Hyung. Apa sore nanti kau sibuk?" Yoongi tampak berfikir sebelum detik kemudian ia menggeleng.
"Tidak."
"Jika bisa sore nanti kau jemput aku pulang?"
"Baiklah." Jawaban singkat yoongi berhasil membuat jungkook tersenyum senang.
"Gomawo hyung. Sampai bertemu sore nanti." Ucap jungkook sebelum berlalu pergi meninggalkan yoongi menuju sekolahnya.
Dari kejauhan yoongi hanya menghela nafas. Setidaknya bukan hal buruk. Awalnya yoongi berfikir hidupnya akan semakin buruk jika ia tinggal dengan keluarga jeon. Terlebih dengan melihat jungkook. Terasa menyakitkan baginya. Tapi mendengar jungkook memanggilnya hyung dan mengajaknya bicara membuat perasaannya menjadi lebih baik. Hal yang ia pikirkan sekarang adalah bukan bagaimana jungkook harus mengingatnya kembali tetapi bagaimana supaya ia bisa menjaga jungkook lebih baik lagi. Baginya tidak papa jika jungkook tidak mengingatnya asalkan ia bisa melihat jungkook.
"Kau diantar oleh siapa?" Jungkook yang baru masuk dari gerbang sekolah langsung ditanya oleh yugyeom yang tiba-tiba datang di sampingnya.
"Hyung."
"Hyung? Kau punya hyung? Siapa? Sejak kapan?" Tanya yugyeom heran. Jungkook memutar bola matanya malas mendengar banyak pertanyaan dari sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT : YOONKOOK (Y.K.)
FanficBercerita tentang keluarga yang cukup bahagia. Kekayaan, kejeniusan, dan juga keturunan menjadika mereka begitu sempurna. Namun dibalik semua itu terdapat rahasia yang di sembunyikan oleh orangtuanya. Yang jika diungkit kembali maka rasa sakit itu j...