#9

2.5K 232 0
                                    

Jungkook terbangun dari tidurnya. Matanya perlahan terbuka, sesaat ia bingung nelihat langit kamar yang asing sebelum kemudian tersenyum setelah ia ingat.

Ia beranjak dari tempat tidurnya keluar menuju ruang tengah. Matanya melihat jam yang sudah pukul sembilan pagi. Ia segera memutuskan untuk mandi, setelah ia keluar dengan memakai handuk yoongi. Matanya menyipit ketika tak mendapati pemilik rumah, dikamarmyapun tidak ada. Niatnya ia ingin meminjam pakaian dari namja itu. Tapi karena tidak ada orangnya ia memilih untuk memakai pakaian yang dia pakai kemarin.

Sebelum jungkook keluar dari tempat itu, matanya melihat kemeja yang semalan yoongi pakai.

"Hyung aku pinjam." Ucap jungkook tersenyum mengambil kemeja itu sebelum keluar dari rumah tersebut.

.

.

.

.

Yoongi menghela nafas sambil melihat jam di tangannya. Sudah setengah jam lebih ia menunggu seokjin yang mengajaknya untuk bertemu.

"Maaf aku terlambat." Yoongi mengerut menatap bingung pada yeoja yang baru datang dan duduk di mejanya.

"Kau siapa?" Tanya yoongi.

"Kau min yoongi kan?" Yoongi mengangguk pelan masih dengan perasaan bingungnya.

"Aku di suruh seokjin oppa untuk menemuimu." Jelas yeoja itu.

"Tapi aku menunggu seokjin hyung." Yeoja itu hanya mengedikkan bahunya tidak tahu.

Drrtt~

Yoongi merogoh ponsel di saku celananya ketika mendapat sebuah pesan dari seokjin. Matanya menyipit ketika membaca pesan tersebut.

"Yoongi aku tidak tahu bagaimana harus bicara. Aku menyuruhnya untuk datang menemanimu. Kurasa kalian terlihat serasi."

Yoongi menggenggam kuat ponselnya kesal. Kakinya mulai melangkah pergi dari tempat itu sebelum sebuah suara menghentikannya.

"Tunggu!" Yoongi menolehkan wajahnya menatap gadis itu. "Makanlah dulu. Aku tahu kau belum makan. Aku juga lapar." Ucap yeoja itu lembut dan terlihat natural membuat yoongi akhirnya kembali duduk pada tempat itu. Yeoja itu kemudian memesan makanan pada pelayan diikuti dengan yoongi.

"Namaku lee jieun. Sepupunya seokjin" Yeoja itu tersenyum sambil mengulurkan tangannya. Yoongi hanya diam menatap datar jieun. Membuat jieun menarik tangannya cannggung ketika yoongi tidak menjabatnya sama sekali.

"Kau pasti bingung kenapa malah aku yang datang kesini. Sebenarnya itu kemauannya, dia sering memaksaku untuk bertemu dengan seorang namja agar aku mempunyai seorang pacar. Padahal dia sendiri juga tidak mempunyai kekasih." Jieun berbicara dengan nada canggung sembari mencari cara agar suasananya tak secanggung ini. Namja pucat itu benar-benra membuatnya gugup. Belum pernah ia bertemu dengan namja sedingin itu. Bahkan omongannya tadi tidak ia tanggapi. Ini semua karena seokjin. Kenapa tidak memilih pria yang lain dan tidak sedingin namja ini. Fikir jieun.

Sampai pesanan mereka datang, yoongi tetap diam dan tidak ada niat untuk bicara menjadikan jieun cemberut dan memilih fokus dengan makanannya.

"Jangan memilih aku." Ucap yoongi datar sambil memakan makanannya. Membuat jieun mendongak menatap yoongi.

"Maksudmu?" Yoongi berhenti makan, menatap jieun sejenak.

"Jika itu tujuanmu sebaiknya jangan memilihku."

"Wae?"

"Kau tanya saja pada seokjin hyung. Dia yang lebih tahu latar belakangku seperti apa." Ucap yoongi seketika terkejut mendapati jieun malah tersenyum.

HURT : YOONKOOK (Y.K.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang