#6

2.6K 248 5
                                    

Jungkook yang hendak membuka pintu ruang kerja ayahnya terkejut ketika mendapati seseorang dari dalam terlebih dulu membukanya.

Matanya membulat mendapati namja yang dicarinya kini berada di hadapannya. Namja itu hanya menatapnya sekilas sebelum kembali melangkah melewatinya dengan raut wajah dingin.

Niatnya ingin menemui ayahnya terkurung. Kakinya melangkah cepat mencoba mengejar yoongi yang sudah melangkah jauh.

Sampai akhirnya masuk dalam sebuah lift setelah tadi bersusah payah agar pintu lift tidak tertutup. Pintu lift tertutup rapat menyisakan dirinya dan yoongi.

"Kenapa hyung kekantor ayahku?"yoongi terkejut ketika mendengar ucapan jungkook. Dengan cepat menutupinya dengan raut wajah datar. Ia baru mengerti terdapat marga jeon pada jungkook. Sudah pasti dia adalah anaknya.

"Hyung jawab aku?"
"Bukan urusanmu"jawab yoongi datar.
"Hyung--"
"Jangan bicara apapun"ucap yoongi lelah. Sejak jumyeon mengatakan kalau dirinya adalah anaknya membuatnya dirinya tidak bisa berfikir apapun. Terlebih saat melihat tes DNA nya yang cocok dengan jumyeon. Jika itu benar berarti jungkook adalah adiknya. Lalu bagaimana dengan rencana pembunuhannya.

Pinti lift akhirnya terbuka. Setelah bebrapa lama diam jungkook memberanikan diri untuk bicara. Menahan tangan yoongi agar tidak pergi.

"Ayo makan"ucap jungkook. Yoongi hanya menatapnya sebelun tangannya melepas tangan jungkook.

"Tidak. Aku harap kau hidup dengan baik. Jaga kesehatanmu dan.. Aku harap ini terakhir kalinya kita bertemu"ucap yoongi. Memilih untuk tidak melanjutkan misinya dan mencoba untuk menghindarinya. Ia merasa ini hal yang baik. Mengindari keluarga Jeon Corp. Walaupun yoongi merasa senang bisa mengetahui siapa keluarganya. Tapi tetap saja ada rasa ketakutan pada dirinya. Entah itu sesuatu apa. Dia sendiri juga tidak tahu.

"Jika ini pertemuan terakhir setidaknya beri aku waktu untuk bisa bersamamu lebih lama"ucap jungkook lalu menggenggam tangan yoongi dengan tatapan memohon.

"Tidak. Ada apa denganmu? Kau mengajak seseorang yang hanya beberapa kali bertemu denganmu"ucap yoongi melepas pelan tangan jungkook. Kakinya siap melangkah pergi.

"Bogishipeo Hyung.."ucapnya pelan sambil menundukkan kepalanya pasrah ketika yoongi pergi. Dan tanpa sepengetahuannya namja min itu mendengar ucapan jungkook membuat langkahnya terhenti. Menghela nafas berat sebelum membalikkan tubuhnya kembali menghampiri namja jeon.

"Aku tahu tempat makanan yang enak"jungkook mendongak terkejut mendapati suara yoongi yang kini sudah di hadapannya kembali. Tersenyum senang ketika yoongi menerima ajakannya walaupun tak lepas dari suara datarnya.

"Aku senang hyung menerima ajakanku"ucap jungkook. Yoongi hanya sekilas menatapnya sebelum kembali memakan makanannya.

Tidak masalah buat jungkook. Yang penting dia bisa bertemu dengan yoongi.

"Jungkook"panggil yoongi membuat jungkook mendongak.
"Namamu Jeon Jungkook?"jungkook mengangguk. Dia tidak begitu curiga dengan yoongi yang mengetahui nama lengkapnya. Siapa yang tidak tahu Jeon Jungkook satu-satunya pewaris tunggal di perusahaan terbesar di korea.

"Apa kau mempunyai seorang kakak?"
"Tidak. Aku anak satu-satunya. Memangnya kenapa?"
"Tidak. Aku hanya bertanya"ucap yoongi lalu kembali makan. Ayahnya berkata kalau ia adalah anaknya. Sementara jungkook mengatakan kalau dia sama sekali tidak mempunyai seorang kakak.

Yoongi masih tidak bisa mempercayai ucapan jumyeon setelah mendengar cerita jungkook. Tapi mengingat tes DNA itu yoongi bingung karena nilainya positif. Dan tidak ada untungnya juga jika jumyeon mentaku-ngaku sebagai ayahnya.

"Hyung"ucap jungkook tersenyum berhadapan dengan yoongi. setelah keluar dari tempat itu

"Terima kasih sudah meluangkan waktumu"yoongi mengangguk sedikit tersenyum.

"Aku pergi"kakinya sudah berbalik dan siap melangkah pergi sebelum suara jungkook menahannya membuatnya kembali berhadapan dengan namja jeon.

"Kau bilang ini pertemuan terakhir kita"berjalan mendekat pada namja min.
"Walaupun begitu aku harap kita bertemu kembali walaupun dalam waktu lama"memandang namja min kemudian tersenyum simpul sebelum wajahnya mendekat dan mencium pipi yoongi sekilas. Yoongi terkejut. Tentu saja, itu hal yang tidak diduga dan tidak mungkin di lakukan oleh jungkook. Dia memang tidak marah hanya saja ia kurang suka mendapat perlakuan seperti itu.

"Aku.. Maaf aku lancang. Aku melakukannya agar—"
"Aku pergi"potong yoongi sebelum membalikkan tubuhnya seraya melangkah pergi. Jungkook menghela nafas berat. Melihat yoongi yang semakin menjauh.

"Aku melakukannya agar kau selalu mengingatku"ucap jungkook. Ia tidak menyesal sedikitpun atas tindakannya. Sampai harus nekat melawan kegugupan saat melakukan. Jujur saja awalnya ia sedikit takut tapi ia sangat bersyukur yoongi tidak marah atau memukulnya.

"Aku harap kita bisa bertemu kembali"lirih jungkook sebelum membalikkan tubuhnya berjalan pergi. Melupakan tujuan utamanya bertemu dengan yoongi.

.

.

.

.

"Hyung aku ingin bicara sebentar"ucap yoongi tanpa basa-basi setelah mengajak seokjin di ruangan sepi dan hanya di tempati olehnya.

"Ada apa? Sepertinya serius sekali"ucap seokjin. Mengerutkan dahi melihat sikap yoongi yang tidak biasa.

"Aku.. Aku menolak untuk membunuh jungkook"ucap yoongi membuat seokjin membulat tak percaya terkejut dengan apa yang namja min katakan.

"Tapikan klient kita sudah—"
"Aku tahu"sela yoongi.
"Aku akan mengembalikan uangnya"ucap yoongi dengan tatapan memohon berharap agar seokjin mau menuriti permintaannya.

"Wae? Kenapa tiba-tiba kau memutuskannya?"tanya seokjin. Yoongi menghembuskan nafas berat sebelum membuka suara.
"Aku harap hyung tidak bilang pada siapapun"ucap yoongi. Seokjin mengangguk pasti seraya menunggu kelanjutan bicaranya.

"Sebenarnya jungkook adalah adikku"ucap yoongi. Seokjin membulatkan matanya tak percaya dengan mulut di bekap sendiri.

"Jangan bercanda!"
"Aku serius hyung!"tekan yoongi.
"Awalnya aku tidak percaya tapi setelah melihat hasilnya aku tidak bisa berbuat apapun. Itu sangat mengejutkanku"
"Siapa yang memberitahumu?"
"Ayahnya jungkook. Dia sendiri yang menunjukkan tes dnanya padaku"

"Bukan maksudku tidak setuju. Tapi Bagaimana bisa kau mempercayainya. Mungkin saja dia berbohong. Memangnya dia mengambil sesuatu pada tubuhmu atau apalah agar bisa di cocokkan dengannya?"

"Tidak. Tapi aku sangat meyakini kalau itu pernyataan benar selain itu jungkook juga memiliki kalung yang sama denganku"ucap yoongi.
"Kalungmu dimana?"tanya seokjin saat tak sengaja melihat leher yoongi kosong.

"Hilang. Aku tidak tahu dimana. Aku sudah mencarinya kemana-mana tapi sama sekali tidak ketemu"ucap yoongi merasa kehilangan.

"Kalau seperti itu mungkin saja sih. Karena kalung itu terlihat langka dan mungkin tidak sembarangan orang memilikinya"





TBC

HURT : YOONKOOK (Y.K.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang