Bab 9

14 1 0
                                    

Pagi ini Rino berserta teman-temannya yang dari kota itu sedang mendengar renungan pagi di balai raya desa ini.Renungan itu diakhir dengan doa penutup mengikut kepercayaan masing-masing setelah itu mereka pun pulang ke Villa merehatkan diri untuk jelajah malam ini.Siana izin kepada teman-temannya untuk menjawab panggilan telefon dari Heru.Saat sedang ingin menjawab tiba-tiba saja ada seorang lelaki yang menutup mulutnya dan meletakkan pisau dilehernya Siana dari belakang dan membisikan sesuatu yang membuat bulu kuduk Siana merinding

"Stss!lebih baik lo diam dan serakan uang lo ke gue sekarang atau gue bakalan lukai leher lo yang cantik ini"

Deg

"Le..lepaskan..sa..saya..saya enggak pu..punya uang"ucap Siana terbata-bata

"Jangan banyak gomong lo!serakkan saja uangnya!"

"Saya benaran enggak ada uang"

"Lo berani ya bohongi gue,lo fikir gue bod-Ahhh..!!"Tiba-tiba Siana mengigit tangan lelaki itu membuat lelaki itu menjerit kesakitan,akibat dari itu pisau yang dipegang oleh lelaki itu tidak sengaja teriris leher Siana sedikit.

Brukk!!

Lelaki itu tiba-tiba saja terjatuh ditanah akibat ditendang seseorang dari belakang

Rino!!Batin Siana,seakan baru menyadari lehernya terluka.Siana mengaduh sakit sambil memegang lehernya yang terluka.Melihat leher Siana terluka,Rino marah dan langsung menghajar lelaki yang melukai Siana itu sambil babak-belur

Rino menghampiri Siana saat lelaki itu kabur,dia menanyakan keadaannya Siana bagaimana

"Astaga Siana!leher lo terluka,ayo kita ke Villa"Rino pun membawa Siana balik ke Villa tapi sebelum itu,Rino menghentikan darah yang mengalir dari lehernya Siana dengan sapu tangannya.Sesampainya di Villa,Rino langsung mengobati luka Siana dibantu oleh Jaz kakak sepupunya Siana

Ditempat lain tanpa mereka sadar,ada seorang yang sedang menahan kemarahan pada Rino.Akibat dari Rino,muka orang itu babak-belur

Awas lo batin orang itu

*******

Malamnya

"Okey sekarang kalian dengar peraturannya.Setiap kelompok ditugaskan untuk mencari bendera merah dengan cara mengikuti anak panah yang diletakkan dihutan ini.Kelompok siapa yang duluan mendapatkan bendera merah itu akan menjadi pemenangnya.Kalian mesti kompak dalam misi ini,barang siapa kelompoknya yang sudah mendapatkan bendera merah itu tapi ada antara anggotanya yang hilang atau tidak ada maka akan dikenakan penaltinya nanti.Mengerti kalian!?"tanya Kak Jaz

"Ngerti kak"

"Okey sebelum itu kita berdoa dulu mengikuti kepercayaan kita masing-masing doa dimulai"

Kelompok 1 (Rino,Raro,Reno dan Aswin)
Kelompok 2
(Ina,Haliza,Mario,Akul dan Ovi)
Kelompok 3
(Liski,Neli,Sita,Syaril dan Alwi)
Kelompok 4
(Ruben,Rendi,Fendi,Jesika dan Kasmia)
Kelompok 5
(Siana,Elen,Bernia,Nino,Rasti dan Aiman.Tambah satu karena dia udah enggak ada kelompok)

Setelah selesai doa,kelima kelompok itu pun memulaikan misi mereka.Kelompok lima berhenti berjalan akibat melihat semak yang bergerak-gerak secara tiba-tiba membuat keempat perempuan itu bersembunyi di belakang Aiman

"Apaan tuh"kata Rasti

"Iiihh,serem banget sih jadinya"sambung Nino

"Man,lo coba cek dulu deh"kata Siana

Aiman pun berjalan dan mencoba cek semak itu tapi nyatanya tiada apa-apa

"Tiada apa-apa"ucap Aiman saat menoleh belakangnya

Brukk!!

Aiman tiba-tiba saja dipukul dari belakang tepat di kepalanya membuat ia pingsan di tanah.Siana dan teman-temannya terkejut dan ingin menghampiri Aiman tapi keburuan disuntik obat bius dipundak mereka dari arah belakang membuat mereka juga pingsan.Mereka lalu dibawa kesebuah tempat sedang Aiman diletakkan begitu saja di bawah pohon

******

Salam manis
*Selviana*

The School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang