Bab 25

11 0 0
                                    

Hari ini merupakan hari keempat setelah hari menyakitkan yang diterima Siana dan hari ini dia sudah sedikit berasa mendingan karna berkat teman-temannya yang selalu ada untuknya dan membantu Siana move on  dari Rino.Mereka semua selalu membuat sebisa mukin untuk Siana tidak berpapasan atau melakukan kontak antara Siana dan Rino meskipun sangat sulit karna mereka semua satu sekolah bahkan satu kelas tapi berkat rapat osis yang sedang berlaku sejak senin lalu membuat rencana mereka berjalan dengan lancar

"Nino?"panggil Siana saat Nino melewatinya

"Astaga Sia!maaf gue enggak tau kalau lo disini"ucap Nino yang berasa bersalah

"Enggak apa-apa kok,ini ada apa?kok anak-anak pada antari kaya gini?"tanya Siana

"Oh itu Sia,mereka pada daftar diri untuk buat persembahan besok.Ada menari dan menyanyi.Pokoknya seru banget"katanya Nino,Siana hanya ber Oh-ria

Siana melihat-lihat keadaan didewan yang udah kaya konser dihiasinya.Orang-orang banyak lalu-lalang disini mengangkat itu ini membuat Siana yang melihatnya ajah udah pening

"Siana.."panggil seseorang dari belakang membuat Siana menoleh dan ia mendapati Bu Veri sedang berdiri dibelakangnya

"Eh ibu!selamat pagi bu,ada yang bisa saya bantu bu?"tanya Siana sopan

"Pagi juga nak,ya ini nak ibu minta bantuan kamu untuk berikan dokumen ini pada Rino untuk ia cek semula boleh nak?"Mendengar namanya Rino membuat Siana terus berasa perih dihatinya dan murung

"Ri..Rino ya bu"

"Ya kenapa?kamu keberatan?"tanya Bu Veri

"Eng..enggak kok bu,saya permisi untuk berikan dulu ya bu"kata Siana lalu pamit mencari Rino

Seluruh kawasan udah Siana cari tapi sosoknya Rino tidak ia ketemui juga.Saat ia berbalik untuk ketangga menuju kebawah,ia terserempak dengan Rino yang lagi sibuk melihat-liha kertas catatan ditangannya

Siana berhenti,Rino pun berhenti saat melihat satu sama lain.Suasana canggung dan kaku tercipta diruangan itu membuat Siana dan Rino jadi salah tingkah.Rino ingin pergi dari situ sebelum Siana mencegahnya

"Rino tunggu..."panggil Siana lalu menuruni anak tangga dan berhenti di tangga yang tak jauh dari Rino.Mereka hanya dihalangi tiga anak tangga

"Ini,dokumen dari Bu Veri.Ia menyuruh lo untuk cek balik"katanya Siana yang berusaha untuk senormal mukin

"Oh ya,thanks ya"jawab Rino kaku

"Okey,gue pergi dulu"balas Siana

"Tunggu..."

Langkahnya Siana terhenti.Ia menoleh kebelakang dan menghadap Rino

"Ada apa?"tanya Siana

"Gue mau ngomong.Gue mau lo lupain gue"

Deg....

"Karna didalam hati gue udah enggak ada nama lo yang menjadi tempat spesial buat gue"

Deg...Deg...

"Dan gue minta lo untuk jau..."

"Gue tau,gue tau kok.Lo enggak usah ngomong itu lagi karna gue tau dan gue akan lakukan itu"cela Siana yang berusaha mati-matian untuk tidak menangis

"Bagus deh kalau begitu.Gue enggak usah susah-susah untuk jelasi sama lo"balas Rino sambil tersenyum

"Gue permisi"kata Siana

"Oh ya,silahkan"balas Rino lalu Siana pergi dari situ dengan berlinaan air mata

Tanpa mereka sadari,beberapa siswi yang lalu disitu merekam kejadian itu dan udah sibuk memposting ke media sosial

The School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang