Bab 19

5 0 0
                                    

Hari ini merupakan hari terakhir Sekolah SMA dan SMP Melati Ujian Pernaikan Kelas membuat mereka mengkeluarkan sedaya upaya kemampuan dan kepintaran mereka hari ini

Bel istirahat akhirnya berbunyi membuat semua murid berdesakan keluar dari kelas.Siana lebih memilih makan sarapannya ditaman dibanding dikantin yang bising.Siana duduk dikursi yang terletak dibawah pohon besar

Tiba-tiba dari arah belakang Arman muncul sambil membawa air minumnya dan duduk sampingnya Siana tanpa permisi dulu membuat Siana kaget

"Kamu ngapian disini?"tanya Siana

"Makan"jawab Arman singkat.Siana hanya menjawab dengan berO-ria

Lalu mereka mulai memakan masing-masing jajahannya dengan hening

"Gimana kabarnya Rino?"tanya Arman yang kedengaran datar banget

"Gue enggak tau"jawab Siana pelan

"Gimana ujiannya tadi?"tanya Arman lagi

"Biasa ajah"balik tanya Siana

"Hmmm"jawab Arman.Nih cowok kurang ajah banget sih,masa dia daritadi ajak ngomong tapi pandangan kedepan mulu batin Siana

"Lo udah baca surat dari gue kan?"tanya Arman

"Surat..."Siana mengerutkan
keningnya Surat?apa ya?astaga ya!surat yang didepan pustakaan itu.Itukan udah lama batin Siana

"Udah"jawab Siana

"Lo udah fahamkan apa maksud kandungan surat itu?"tanya Arman lagi

"Sedikit"jawab Siana sedangkan Arman hanya menggangukan kepalanya

"Jadi lo udah taukan kalau gue cinta sama"

Deg...

Semua orang yang lalu situ terkejut mendengar perkataannya Arman bahkan Siana ajah terkejut

"Maaf"kata Siana lalu pamit untuk kekelas dan saat melimpasi Arman,ia menginjak tali kasutnya sendiri membuat ia terjatuh menindih tubuhnya Arman.Wajah yang tadinya tiada ekspresi tiba-tiba berubah jadi terkejut

Mereka bertatapan cukup lama.Astaga mata cowok ini indah banget,coklat terang.Dilihat dari jauh ajah udah tampan apalagi sedekat ini memang tampan banget batin Siana sambil terus menatap matanya Arman Astaga,jantung gue berdebar tak karuan lagi,aduh kok wajahnya cantik banget ya kalau dilihat sedekatnya dan bau wangi rambut dan farfumnya yang wangi batin Arman sambil menatap Siana

Adegan itu rupanya mengudang perhatiannya siswa siswi yang lewat disitu membuat mereka terus mengambar aksi itu dihp mereka.Mereka membuat lingkaran untuk melihat kejadian itu.Sadar mereka berdua jadi bahan tontonan,Siana segera bangun dari tindihannya lalu merapikan roknya sedikit

"Lo enggak apa-apa?"tanya Arman saat ia udah berdiri

"Ya"jawab Siana,karna udah enggak tahan dengan bisikkan siswa siswi disekelilingnya membuat Siana pergi dari situ

"Siana!!"panggil Arman lalu mengejar Siana

"Siana tunggu"panggil Arman sambil menahan lengannya Siana

"Mau lo itu apa sih?"marah Siana

"Gue cuma mau lo beri kesempatan untuk gue jadi pacar lo"katanya Arman

"Gimana mau pacaran kalau gue itu enggak ada rasa sama lo"kesal Siana

"Gue tau,gue cuma minta jadi pacar lo meskipun lo enggak suka sama gue.Please beri gue kesempatan"pinta Arman sambil mengenggam kedua tangannya Siana

Siana terdiam Apa aku harus menyerah dengan harapan aku pada Rino?apa aku terima ajah Arman menjadi pacar aku dan mencoba untuk move on dari Rino yang enggak tau bila baru keluar batin Siana

"Sebelum gue jawab,gue mau tanya sama lo.Kalau gue nerima lo dan kita jalani hubungan yang hanya bersumber pada hati lo itu sampai bila?gimana kalau nanti Rino dibebaskan dan gue tetap enggak bisa suka sama lo apa yang harus lo lakukan?"tanya Siana

Arman terdiam mendengar pertanyaanya.Sebenarnya ia juga bingung dengan jalan fikiranya sekarang."Kalau memang seandainya Rino dibebaskan dan lo masih enggak bisa menyukai gue,kita putus dan kalau bila saatnya Rino dibebaskan dan lo udah terlanjur cinta sama gue,kita teruskan hubungan ini"kata Arman sambil tersenyum masam

Astaga!segitu sakitnyakah hati cowok ini karna berbuatanku.Ia sungguh baik dan inilah contoh keseriusan cowok pada cewek.Apa aku terima ajah karna entah kenapa firasat aku mengatakan bahwa aku dan Rino tidak akan bersama setelah ini batin Siana

Siana menghela nafas berat setelah berfikir panjang dan akhirnya ia pun menjawab."Ya gue terima lo jadi pacar gue"jawab Siana

"Benaran?syukurlah"kata Arman lalu memeluk Siana membuat Siana terkejut

"Maaf-maaf gue enggak sengaja"

"Tapi lo harus ingat,gue enggak suka sama lo tapi gue berusaha untuk menyukai lo.Jadi jangan paksa gue"katanya Siana

"Ya lo bisa anggap gue sebagai teman lo kok meskipun kita pacaran sepihak"balas Arman

"Ya udah"lalu Siana pamit

Meskipun aku harus menunggu lo untuk membuka hati lo,tapi aku akan tetap menunggu meskipun hanya sepihak dan hanya kita yang tau,aku tetap bahagian meskipun lo anggap gue teman batin Arman perih

*******

Salam manis
*Selviana*

Aku seharian memikirkan cara untuk menyelesaikan bab ini..harap faham^_^

The School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang