Bab 13

6 0 0
                                    

Siana didatangi oleh The Geng Angel saat kelas mulai sepi dan hanya menyisakan dirinya sedang membaca buku materi dimejanya.Siana yang merasakan ada orang didepannya pun terus memberhentikan membacanya dan melihat kedepan.Melihat geng yang dibencinya itu dia terus berdiri dan mengambil langkah waspada.Ia melihat satu-persatu geng itu

"Ada apa?"tanya Siana dengan nada malas,mereka hanya diam dan melirik satu sama lain lalu Rasti melangkah sedikit maju kedepan

"Hmm..Siana..kita...mau minta maaf sama lo atas sikap kita semua selama ini"

Deg

Mendengar itu Siana terus terkejut dan hampir tak percaya bahwa Rasti meminta maaf terhadapnya
Rasti meminta maaf ke aku,kesambet jin apa dia sampai tiba-tiba so gini batin Siana,ia menahan ekspresi terkejutnya dengan wajah datar

"Apa?lo meminta maaf?atas dasar apa?"

"Gue dan yang lain sadar bahwa lo itu ternyata baik dengan kita semua tetapi hanya kita ajah yang enggak menyukai lo dan terus menyakiti lo"kata Nino

"Ya!Gue mulai sadar setelah lo menyelamatkan gue dan Bernia di saat perk*s* itu.Kalau enggak ada lo,mukin gue udah enggak suci lagi"kata Rasti sambil meneteskan air matanya

"Jadi please,lo maukan maafi kita semua?kita benaran mau damai sama lo dan berteman sama lo Siana"kata Elen mewakili kedatangan mereka dikelas ini

Siana yang masih tak percaya itu hanya memandang mereka dengan pandangan yang datar,ia cobaan untuk merundingkan perkataan maaf yang didengarnya.Setelah beberapa menit berfikir dan membuat suasana menjadi tegang dan hening,akhirnya
Siana tersenyum lalu menggangukan kepalanya tanda ia memaafkan mereka semua,mereka terus memeluk Siana dan menangis.Siana pun ikut terhanyut dalam adegan sedih mereka semua

Syukurlah mereka udah sadar,jadi gue enggak ada lagi deh mempunyai musuh disini batin Siana

Mereka semua kembali ketempat duduk mereka masing-masing saat anak yang lain mulai masuk kelas berserta Bu Vare.Disebelah Bu Vare terdapat seorang siswi yaitu Bernia

Oh ya!gue lupa,kan hari ini merupakan hari masuknya sih iblis disekolah ini batin Siana

Setelah selesai memperkenalkan dirinya,Bernia pun duduk disamping Elen dan Sita yang berada didepannya Siana dan Rasti dan Nino(Siana dipindahkan duduknya dari bersama Rino pindah ke Rasti dan Nino).Semua berjalan dengan biasa sampai jam pulang

"Sia,kita balik dulu ya.Dah"ucap Rasti dan gengnya sambil melambaikan tangannya pada Siana yang lagi menunggu bas sendirian

Siana memejamkan matanya dan menghanyutkan dirinya dengan lagu yang didengarnya melalui earphones nya Judika-Cinta Milik Kita.Merasa ada yang berada disampingnya,Siana pun melepaskan earphones nya dan membuka matanya dan mendapati sosok yang tak disukainya sedang berada disebelahnya,Bernia

Siana berniat untuk tak memperdulikan Bernia tetapi ia teringat akan ucapan Kak Jaz

Dek,kalau kita terusan enggak menganggap orang itu ada,maka adek enggak akan pernah mengerti akan namanya hidup.Cobalaah untuk tidak cepat mengambil keputusan,jangan menilai seseorang itu begitu saja

Ucapan itu terlintas diingatkan Siana membuat Siana ragu untuk berbuat begitu.Ia mencuri pandang dengan Bernia yang saat ini sedang melihat lalu-lintas

"Hmm...Bernia!lo tinggal dimana?"Akhirnya Siana mengambil keputusan untuk mengakhiri suasana hening antara mereka dengan mencoba bertanya

Seakan pertanyaan dari Siana itu angin lewat membuat Bernia menatap Siana dengan tatapan wajah tak percaya

"Lo ngomong sama gue?"tanya Bernia sambil menunjukkan dirinya

"Ya gue tanya sama lo"

"Astaga!akhinya lo mau juga ngomong sama gue setelah pulang dari sekolah
dulu baru lo ngomong"

"Aikk!!memangnya napa?"

"Enggak!gue pikir lo enggak mau ngomong sama gue lagi karna terakhir kita ketemu itu kan lo dan gue berantem dan gue udah nyakiti hati dan perasaan lo,gue minta maaf ya Sia"

"Ya enggak apa-apa gue udah maafi lo kok"

"Jadi kita teman?"Tanya Bernia sambil menyulurkan tangan kanannya kepada Siana

"Ya kita teman"Siana terus menyambut hulurlan Bernia itu dan tanpa disangka,Bernia memeluk Siana sama seperti adegan Rasti yang memeluk Siana

Mereka lalu naik bis dan pulang kerumah mereka yang hanya dihalangi oleh beberapa blok saja.Rupanya Bernia tinggal tak jauh dari rumah yang ditanggali oleh Siana

Syukur banget hari ini karna semua orang yang membenciku akhirnya menjadi temanku batin Siana

**********
Dirumah

Malam ini Siana menyendiri diatas teras rumah dalam keadaan gelap,ia berniat untuk mengintip kegiatannya Calon Kakak Iparnya yaitu Aldo sambil ia melihat ia pun membalas pesan dari teman-temannya dalam group WA.Sesekali ia tersenyum dan ketawa,rupanya mereka semua orangnya asik kalau diajak ngomong ternyata.Saking asiknya Siana membaca pesan dari temannya sampai ia tidak sadar bahwa teman prianya Heru lagi berada diatas motor sambil melihatnya

Tiba-tiba ada pesan masuk

*Keponakan Heru*
-Kenapa belum tidur?

*My*
-Belum gantuk,kamu kenapa enggak tidur Ru inikan udah malam banget?

*Keponakan Heru*
-Belum gantuk juga..Masuk sana,udaranya dingin loh malam ini,nanti kamu bisa sakit.Apalagi kamu pakai pakaian yang tipis

Kemana perginya kesopanan anak ini,perkataannya seperti berbicara dengan teman seumurnya ajah batin Siana.Ia lalu melihat kearah rumahnya Heru tapi semua lampu udah tutup dan sepertinya semuanya udah tidur bagaiman caranya Heru bisa tau ia berada diluar dan memakai pakaian tipis.Ia merasa seram seketika lalu ia pun melihat disekeliling rumah dan pandangannya terjatuh pada sebuah motor yang terparkir dibawah pohon dihadapan rumahnya

"Itu siapa ya?"tanya Siana yang tak jauh dari dirinya sendiri.Siana pun yang berasa ternganggu pun masuk kedalam biliknya dan menutup pintu teras biliknya
tanpa ia ketahui,seorang cowok tersenyum melihat kearah bilik Siana yang lampunya udah dimatii,tidak sia-sia ia balik kesini untuk mengembalikan hp dan orang itu adalah Arman

*********
Arman POV

Enggak sia-sia sih Heru ninggali hpnya dirumahku akhirnya berkat tuh hp aku bisa melihat Siana.Entah kenapa mengingati tingkatnya yang tadi membuat aku tersenyum dan terkekeh sendiri karna menurut aku tingkatnya yang lagi kaya begitu lucu banget

Aku bangun dari ranjangku dan beralih kemeja tulisku.Aku mulai mengambil buku lukisanku dan mulai melukis seseorang,setelah selesai aku melihatnya dengan saksama dan tersenyum konyol saat mendapati aku rupanya melukis wajahnya Siana yang lagi ketawa

"Lukisan ini enggak bisa menandingi senyuman bahagian diwajahmu Siana saat itu"kataku pada diriku sendiri

Aku tau sekarang dikelasku lagi ada gosip tentang aku dan Siana tapi aku hanya mengangap itu seperti angin yang lalu

*********

Salam Manis
*Selviana*

The School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang