6

83.6K 6.2K 112
                                    

Cuplikan Part :

"Kau hamil, Marsha. Bagaimana bisa kau tidak tahu?" gemas Marcel, ia pun berdiri dari duduknya sambil mengusap wajahnya kasar.

Marsha terkejut, spontan ia bangun, duduk diatas bangkar seraya memegang perut ratanya, "a-ku ha-mil"

"Iya, kau hamil. Ada nyawa dalam rahimmu"

"Kau pasti bercanda" mengalir sudah air mata Marsha, ia cukup shock mendengar berita ini. Andai ia memiliki suami, kebahagian pasti dirasanya bukan malah kesedihan.

Sedih bukan karna anak dalam rahimnya, tapi bagaimana hidup anak ini nanti? Ia tak bisa membayangkan, hinaan dan cacian orang untuk calon anaknya yang bahkan tidak mengerti apapun, tidak bersalah juga, tapi mulut beracun orang lain tidak akan perduli.

Dan lagi, dia tidak akan mendapat kasih sayang seorang ayah. Oh, Tuhan...

'Kau harus jadi orang kuat, nak! Ibumu bersamamu'

Merasa iba, Marcel membawa Marsha dalam pelukannya. Ia mengelus surai panjang Marsha, sedikit berusaha menenangkannya.

"Tidak ada gunanya aku bercanda tentang hal ini, Marsha"

"Bagaimana bisa?" lirih Marsha,

"Hanya kau dan calon ayah dari bayimu yang tahu, bagaimana ini bisa terjadi, Marsha?"

_Cerita ini tersedia di Dreame_

Pengganti ( Selesai ✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang