10

78K 6.1K 118
                                    

Cuplikan Part :

"Memiliki cucu adalah keinginan Mamamu. Kau satu-satunya, dan dia sudah terlanjur sayang padanya"

Kerutan tercetak didahi Andrean, ia menatap intens Papanya, "Papa...tahu" ragu Andrean.

Papa Andrean menepuk bahu putranya yang tengah bersandar pada kap mobil, "pembicaraan kau dan Neo cukup sampai ke telinga Papa. Mainkan peran yang baik Andrean. Bersikaplah seperti biasa sampai istrimu kembali dari pemotretannya. Kita beri dia dan keluarganya kejutan yang besar nanti"

Andrean bungkam. Namun pandangannya tidak teralihkan dari sang Papa, "Papa akan membantumu. Mereka pantas. Sudah cukup kita dipermainkan"

Remasan kuat dapat Andrean rasakan dibahunya. Papanya Marah. Andrean tahu itu.

"Apapun itu, hilangkan perasaanmu padanya Andrean. Jangan mudah dibodohi, perempuan itu tidak pantas mendapatkan cintamu."

Kedua tangan Andrean terkepal, Papanya benar. Selama ini ia sudah menjadi pria bodoh yang larut dalam cinta. Ia telah dibutakan. Usahanya menjaga pernikahan ini akan tetap utuh semuanya sia-sia. Sekarang cukup. Tidak ada lagi kesempatan. Tidak ada lagi kata maaf dan dimaafkan. Berakhir.

"Andrean, akan lebih mudah jika kau tidak bermain perasaan nantinya.."

Andrean mengerti maksud Papanya, dengan keyakinan penuh ia menatap sepasang mata yang serupa dengan miliknya,

"Papa tidak perlu khawatir, rasa itu sudah hilang saat aku tahu aku dikhianati. Benar-benar sudah hilang. Percaya padaku,Pa"

Tersedia di:
Dreame

Pengganti ( Selesai ✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang