Tidak Sengaja

3.2K 149 1
                                    


Semenjak mas azam menikah beberapa hari yang lalu rumah terasa sepi, kini aku sudah terbiasa bangun subuh tanpa tidur kembali.

Setelah sholat shubuh aku beranjak kedapur.

"Bunda hari ini fiyah yang masak ya, bunda duduk saja"

Sebenarnya aku tidak bisa memasak tapi mulai hari ini aku belajar memasak, menu sarapan hari ini nasi goreng sosis.

"Bun, fiyah masak nasi goreng sosis saja ya" ujarku pada bunda yang sedang mengamati aku memasak

"Iya, pasti masakan putri bunda enak deh" bunda meledekku dengan senyum

"Ihh bunda meledekku karena fiyah gk bisa masak"

Aku berkutat dengan peralatan dapur.
Selang beberapa menit nasi goreng sudah siap, kutata meja makan dan mulai sarapan.

Meja makan terasa hening tanpa adanya mas azam. setelah selesai makan aku berdoa dan berdiri membawa peralatan makan ke tempat cucian.

"Bun, fiyah siap siap dulu ya, takut telat kerja"

"Iya, biar bunda yang beresin"

"Maaf ya bunda membuat hancur dapur bunda. trimakasih bunda" aku berjalan memutar meja dan mencium pipi wanitaku itu

***

Dilobi rumah sakit pasien pasien mulai mengantri

"Hari ini rame sekali" kataku sambil melepas jaketku

Aku memasuki tempat bekerjaku, ku kenakan jas putih dan alat pelindung diri lainya.

Telfon diruang kerja berdering, aku berjalan dan mengangkatnya.

"Halo selamat pagi, dengan ruang laboratorium sentral. Ada yang bisa dibantu"ujarku ditelephone

" ini dokter fendy, tolong beritahu fiyah untuk keruanganku cepat. Trimakasih"

Tut tut tut bunyi sambungan telephone terputus

"Dasar dokter fendy, selalu bikin ribut" gerutuku

"Mbak ita, aku izin keruangan pak dokter ya, katanya ada perlu"

"Iya baiklah... Hati hati ya" mbak ita tersenyum tidak jelas padaku. Aku yang dibuat bingung menatap tajam.

Tok tok tok, ku ketuk pintu kaca itu

"Masuk " jawab seseorang dari dalam. Aku membuka pintu, 3 orang laki laki sedang duduk di sofa memamdang kearahku.

"Fi, tolong bantu aku ya, ini menyusun proyek bulan depan, silahkan duduk" kata dokter fendy padaku

Aku duduk disofa menghadap dua orang laki laki itu dan mulai mendengarkan  percakapanya.

Seseorang laki-laki dengan kemeja biru dongker menyodorkan laptop dan beberapa kertas kepadaku

"Tolong yang dikomputer disesuaikan dengan data yang sudah saya tandai, sekalian buat grafiknya" ujar laki laki itu.

aku menganggukan kepalaku setelah mendengar keteranganya.

"Ris, serius amat sih" dokter fendy meledek laki laki itu

"Fi, selesaikan dirumah saja nggak apa-apa, nanti kirim lewan email saja. Alamatnya saya kirim lewat wa kamu, kamu silahkan cek dan kembali ke ruang kamu"

"Baik pak, terimakasih" aku berdiri dan merapikan berkas berkas itu

"Mari pak, assalamualaikum"
Aku meninggalkan ruangan

Aku menutup pintu, berjalan di koridor lantai 2.

"Fi, banyak banget bawaanya" sapa mbak ita yang sedang keluar dari ruang rawat inap

Partner surgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang